Aksi Nyata Kurikulum Merdeka ini merupakan tugas saya di Platform Merdeka Mengajar. Kurikulum Merdeka memang Merupakan langkah revolusioner dari Kementerian Pendidikan, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada para pendidik untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan realitas lokal. Bagaimana para guru dapat menggali potensi ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna?
Makna Kurikulum Merdeka
Kurikulum dalam pendidikan merujuk pada rencana dan pengaturan bahan pembelajaran yang mengarahkan kegiatan belajar mengajar. Ini tidak hanya mencakup materi, tetapi juga tujuan, metode pengajaran, penilaian, dan evaluasi. Perannya sangat vital dalam pengembangan pendidikan, menjadi pedoman bagi pendidik dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum membentuk sistem pendidikan holistik dengan panduan bagi pendidik dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Melibatkan elemen kunci seperti tujuan, metode, dan penilaian, kurikulum juga berfungsi sebagai alat evaluasi kemampuan siswa dan memberikan arah serta fokus dalam pengajaran. Sebagai instrumen penting, kurikulum memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan memberikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran Versi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menjadi terobosan pendidikan di Indonesia dengan tujuan memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan materi pembelajaran sesuai konteks lokal. Fokusnya pada pembelajaran intrakurikuler beragam memastikan waktu yang cukup untuk pemahaman materi secara mendalam. Dengan penekanan pada materi esensial, Kurikulum Merdeka memberikan ruang untuk pengembangan soft skills dan karakter peserta didik. Pendidik dapat menciptakan pembelajaran berkualitas, sambil menekankan pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Inovatif, Kurikulum Merdeka memberi peluang kepada pendidik untuk merancang pembelajaran relevan dengan kebutuhan peserta didik, seiring dengan visi pendidikan nasional.
Kurikulum Merdeka, inovasi pendidikan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, bertujuan memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Salah satu aksi konkret dari Kurikulum Merdeka adalah penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas.
Strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang mempertimbangkan perbedaan bakat, minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Dalam strategi ini, guru menyediakan berbagai pilihan kegiatan atau tugas yang sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah melalui galeri walk.
Galeri walk adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengamatan dan analisis terhadap karya atau produk yang dipamerkan di sekitar ruangan. Dalam metode ini, siswa berkeliling dari satu produk ke produk lainnya, kemudian melakukan refleksi atau diskusi bersama teman-temannya. Metode ini tidak hanya dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, tetapi juga memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.
Aksi Nyata Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas
Sebagai contoh, strategi pembelajaran berdiferensiasi dengan metode galeri walk dapat diterapkan pada materi teks deskripsi kampung adat Sunda di kelas 8. Saya sebagai guru bahasa Sunda menyiapkan beberapa produk atau karya yang terkait dengan kampung adat Sunda, seperti foto, lukisan, atau kerajinan tangan. Siswa kemudian berkeliling dari satu galeri ke galeri lainnya, melakukan refleksi, dan berdiskusi bersama teman-teman mereka. Galeri yang dimaksud adalah mind map, power point, atau scrapbook yang sudah dibuat oleh peserta didik meliputi materi: Profil Kampung Adat Sunda secara umum, dan 7 unsur kebudayaan, serta dilengkapi dengan gambar-gambar.
Penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan keterlibatan siswa, memperluas wawasan dan pengetahuan, mengakomodir perbedaan bakat, minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Namun, tantangan dalam penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi terletak pada persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup banyak. Guru perlu menyiapkan berbagai pilihan kegiatan atau tugas sesuai dengan karakteristik siswa, dan juga menyiapkan produk atau karya yang akan dipamerkan di sekitar ruangan.
Modul Ajar Bahasa Sunda Kelas 8: Teks Deskripsi Kampung Adat Sunda dengan Metode Pembelajaran Berdiferensiasi dan Galeri Walk
Mata Pelajaran: Bahasa Sunda
Tema/Materi Pembelajaran: Teks Deskripsi Kampung Adat Sunda
Tujuan Materi Pembelajaran: Setelah menyimak materi pada media PPT dan berdiskusi, peserta didik secara mandiri dapat menelaah isi teks deskripsi kampung adat Sunda dengan baik dan benar.
Indikator Pembelajaran: Menelaah isi teks deskripsi kampung adat Sunda
Alokasi waktu: 2x40 Menit (2 JP)
I. Pendahuluan
Kelas dimulai dengan interaksi saling memberi salam antara guru dan peserta didik, diikuti dengan pertukaran kabar masing-masing (Komunikasi, PPK: Religius).
Guru melakukan pengecekan kehadiran peserta didik (PPK: Disiplin).
Pembukaan kelas disertai doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik (PPK: Religius).
Apersepsi dilakukan dengan sesi tanya jawab terkait materi sebelumnya (Komunikasi).
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran, mencakup Kompetensi Dasar, Indikator, tujuan, serta langkah-langkah pembelajaran, dan mendapatkan pemahaman mengenai manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari (Motivasi).
B. Kegiatan Inti
Guru memberikan stimulus kepada peserta didik mengenai contoh teks deskripsi dan visual kampung adat melalui tayangan proyektor, peserta didik mengamati tayangan tersebut (TPACK, Literasi) [Mengamati].
Guru menjelaskan mengenai konsep teks deskripsi, kampung adat, dan struktur teks deskripsi kampung adat Sunda melalui media PPT. (TPACK) [Mengamati].
Peserta didik bertanya atau menanggapi mengenai tayangan tersebut (4C: Critism, Communicative) [Menanya].
Guru menyiapkan teks deskripsi kampung adat Sunda "Kampung adat Kranggan" dan memberikannya kepada setiap peserta didik.
Peserta didik membaca teks deskripsi kampung adat Sunda tersebut dengan serius dan sungguh-sungguh (Literasi, PPK: Mandiri) [Mengumpulkan Informasi].
Peserta didik bertanya & berdiskusi lalu secara mandiri menganalisis struktur teks deskripsi kampung adat Sunda dan menelaah isi teks deskripsi kampung adat Sunda pada LKPD.
Peserta didik secara bergiliran memaparkan hasil analisis teks deskripsi kampung adat Sunda dan isi teks deskripsi kampung adat Sunda.
C. Penutup
Guru mengevaluasi dan merefleksi kegiatan pembelajaran hari ini (4C: Communicative).
Peserta didik menyimpulkan hasil belajar hari ini dengan bimbingan guru (HOTS).
Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian) kepada peserta didik yang aktif ketika pembelajaran berlangsung.
Guru menyampaikan gambaran pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama dan salam (PPK: Religius).
Foto-Foto Kegiatan
Umpan Balik
Dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menginspirasi, guru memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan pendidikan. Melalui strategi penerapan yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan siswa secara holistik. Dengan begitu, setiap langkah di dalam kelas akan menjadi langkah menuju pemahaman yang lebih mendalam dan pembentukan karakter yang kokoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H