Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.3 Coaching dan Supervisi Akademik

25 November 2023   16:06 Diperbarui: 25 November 2023   16:11 5930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunakan bahasa yang santai
Tetapkan jadwal coaching teratur untuk melatih kedisiplinan.
Ciptakan tempat coaching yang nyaman.
Samakan posisi dengan memperhatikan kata kunci dalam pembicaraan.
Manfaatkan coaching untuk mengatasi tantangan, mengidentifikasi perbaikan, dan memperkuat budaya kolaborasi di sekolah.

Praktik Coaching

Peningkatan Pembelajaran Berdiferensiasi: Menggali Solusi Bersama Ibu Hepidiyah

Coach:  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Coachee: Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Coach: Selamat siang, Ibu Hepidiyah. 

Coachee: Selamat siang, Bu Isur. 

Coach : Bagaimana kabarnya hari ini?

Coachee: Alhamdulillah, baik dan sehat, Bu.

Coach: Nah, ini katanya Ibu mau ngobrol nih, mau menyampaikan sesuatu. Silakan Ibu untuk menyampaikan sesuatunya, itu tentang apa, Bu?


Tujuan


Coachee: Oh ya, terima kasih, Bu. Begini, Bu Isur, sebenarnya setelah kita belajar dari beberapa materi, terutama yang kemarin kita baru saja pelajari, yaitu terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi, saya mencoba melakukan variasi yang berbeda-beda. Kemarin, saya mencoba di kelas 8B melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, tapi hasilnya pemahaman siswa masih kurang. Selain itu, saya juga merasa seperti sedang berjuang sendirian. Karena, guru-guru satu mapel saya belum tertarik untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun