Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Naskah Coaching Guru Penggerak 2023: Menerapkan Model TIRTA dalam Proses Coaching

24 November 2023   06:55 Diperbarui: 24 November 2023   06:58 42187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coach: Baik, sekarang mari kita masuk ke tahap tanggung jawab. Apa komitmen kamu terhadap rencana aksi yang sudah kamu buat?

Coachee: Saya berkomitmen untuk mempersiapkan materi presentasi dengan baik, berlatih presentasi di depan cermin, dan mencari feedback dari teman atau mentor.

Coach: (mendalam) Siapa dan apa yang dapat membantu kamu dalam menjaga komitmen kamu?

Coachee: Saya akan meminta bantuan teman atau mentor untuk memberikan feedback dan membantu saya dalam berlatih presentasi. Saya percaya dukungan mereka akan menjadi pendorong motivasi dan pemantik perbaikan.

Coach: (menggali lebih lanjut) Bagaimana dengan tindak lanjut dari kegiatan coaching ini?

Coachee: Saya akan terus berlatih presentasi dan mencari feedback dari teman atau mentor untuk terus meningkatkan kemampuan presentasi saya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi fokus sementara, tetapi juga sebuah perjalanan berkelanjutan menuju pengembangan diri dalam berkomunikasi efektif.

Dalam dialog di atas, coach dan coachee mengikuti alur TIRTA dalam coaching. Coach menanyakan tujuan yang ingin dicapai coachee, membantu coachee mengidentifikasi masalah, merancang rencana aksi, dan mengarahkan coachee dengan pertanyaan mengenai komitmen terhadap rencana aksi, siapa dan apa yang dapat membantu dalam menjaga komitmen, serta tindak lanjut dari kegiatan coaching. Dengan menerapkan alur TIRTA, proses coaching menjadi lebih terarah dan bermakna.

Dengan menerapkan model TIRTA, proses coaching guru penggerak dapat menjadi lebih terstruktur dan bermakna. Guru penggerak memiliki peran kunci dalam membantu coachee menemukan solusi dan merancang rencana aksi yang konkret. Pengembangan keterampilan coaching juga menjadi esensial untuk mengatasi hambatan dan memastikan kelancaran proses coaching.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun