Di tahap ini, fokus pada informasi spesifik tanpa perlu mendetail terlalu jauh. Peroleh data yang cukup spesifik namun tidak terlalu rinci, karena detail akan lebih terungkap saat berefleksi atau kalibrasi. Saat melakukan percakapan perencanaan, hindari permintaan coachee untuk mengisi formulir, namun peroleh jawaban melalui interaksi percakapan.
T (Tujuan):
Tanyakan tujuan perencanaan: apa yang ingin dicapai dengan program pengembangan/kegiatan
I (Identifikasi) & R (Rencana):
Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan
Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan
Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan
Identifikasi dukungan yang diperlukan
TA (Tanggung Jawab):
Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi
Mari berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Dari semua langkah dalam alur percakapan coaching TIRTA, langkah manakah yang menurut Anda paling menantang? Mengapa?
Kendala apakah yang mungkin akan Anda hadapi ketika Anda menggunakan langkah-langkah dalam alur TIRTA ketika berupaya melakukan percakapan coaching dengan rekan Anda Anda di sekolah?
2.3.2 Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA
Dari semua langkah dalam alur percakapan coaching TIRTA, langkah yang menurut saya paling menantang adalah langkah identifikasi. Pada tahap ini, dibutuhkan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, serta menghubungkannya dengan fakta-fakta pada sesi. Identifikasi memerlukan kemampuan mendengarkan dan memahami situasi, mengaitkan fakta-fakta, dan mengajukan pertanyaan relevan. Kendala yang mungkin saya hadapi dalam menerapkan alur TIRTA dengan rekan di sekolah adalah kurangnya waktu dan kesibukan, sulitnya menemukan waktu sesi, dan membangun hubungan yang baik. Saya akan mengatasi dengan mencari waktu yang tepat, memperkuat hubungan, dan menjaga komunikasi tanpa kesalahpahaman.
Umpan Balik Berbasis Coaching