4. Kemampuan melihat peluang baru dan fokus pada masa depan. Coaching mendorong individu untuk mengidentifikasi dan membawa rekan sejawat melihat peluang perkembangan. Fokus pada solusi dan pertanyaan terkait masa depan memotivasi perubahan positif. Dengan menitikberatkan pada situasi ideal di masa depan, coaching menginspirasi semangat dan kreativitas.
 Pertanyaan seperti "Situasi ideal apa yang Anda inginkan di masa depan?" memandu rekan sejawat untuk mengidentifikasi pilihan dan peluang baru. Paradigma ini menjadi dasar dalam Kompetensi Coaching dan Alur Percakapan Coaching TIRTA, mengarah pada transformasi positif dan orientasi perubahan.
2.2.2 Prinsip Coaching
 ICF mendefinisikan coaching sebagai kemitraan kreatif yang menggugah pikiran dengan klien, mendorong maksimalisasi potensi pribadi dan profesional. Tiga prinsip utama coaching adalah kemitraan, proses kreatif, dan peningkatan potensi, yang dapat digunakan dalam interaksi untuk memberdayakan orang lain.
1. Kemitraan
Prinsip coaching pertama adalah kemitraan, di mana coach dan coachee dianggap setara. Coachee menjadi sumber belajar untuk dirinya sendiri, sementara coach menjadi rekan berpikir yang membantu coachee belajar dari dirinya sendiri. Kesetaraan dibangun melalui rasa percaya diri dan rendah hati. Coach menyesuaikan diri dengan rekan yang dikembangkan, memberikan keutamaan pada tujuan coachee. Pertanyaan seperti "Apa yang ingin Anda kembangkan?" membangun kemitraan dan memastikan motivasi dan komitmen coachee. Prinsip ini menunjukkan bahwa pengembangan rekan didasarkan pada kemitraan yang memahami dan mendukung tujuan individu.
2. Proses Kreatif
Prinsip kedua dalam coaching adalah proses kreatif, di mana coach memandu coachee dari situasi saat ini ke masa depan yang diinginkan. Percakapan dua arah memicu pemikiran coachee, memetakan situasi, dan menghasilkan ide-ide baru. Kemitraan ini memungkinkan coachee menjadi otonom dengan merenungkan dan mengembangkan kesadaran diri. Dalam contoh, seorang guru yang menjadi coach membantu rekan sejawatnya mengembangkan kompetensinya dalam memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Pertanyaan kreatif memandu coachee untuk merinci tujuan dan menghasilkan ide-ide baru, menciptakan proses pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif.
3. Memaksimalkan Potensi
Prinsip ketiga dalam coaching adalah memaksimalkan potensi, diakhiri dengan rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan. Percakapan menghasilkan rencana yang paling mungkin dan sukses. Pertanyaan seperti "Apa yang akan Anda lakukan setelah sesi ini?" membantu rekan sejawat merencanakan langkah selanjutnya. Kesimpulan yang dipaparkan oleh rekan yang dikembangkan menggambarkan pandangan baru dan simpulan dari percakapan. Pertanyaan seperti "Apa yang bisa Anda simpulkan?" memfasilitasi refleksi dan memastikan pemahaman. Prinsip ini menciptakan tanggung jawab penuh dan memastikan rekan sejawat melangkah maju dengan rencana tindak lanjut yang terfokus.
Refleksi Diri Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching