Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

19 November 2023   09:42 Diperbarui: 19 November 2023   09:49 6369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) telah menjadi sorotan utama dalam upaya pengembangan sistem pendidikan, membawa perubahan signifikan melalui sejumlah indikator kunci. Ini termasuk pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru, penerapan dalam kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah yang kondusif, serta penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.

Artikel ini adalah catatan tugas saya dalam aksi nyata modul 2.2 pembelajaran sosial emosional, berisi daftar pertanyaan lengkap dengan jawaban-jawaban saya, ijin berbagi, ya.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional dengan 4 indikator, yaitu:  pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah  dan serta merefleksikannya.

Berikut adalah pertanyaan panduan yang dapat Bapak/Ibu gunakan:

Apa yang  Bapak/Ibu lihat dalam proses tersebut?  (Peristiwa)
Apa yang Bapak/Ibu rasakan sehubungan dengan proses yang Anda alami? (Perasaan)
Apa  hal yang bermanfaat dari proses tersebut? (Pembelajaran)
Apa umpan balik yang Anda dapatkan? (Pembelajaran)
Apa yang ingin Anda perbaiki atau tingkatkan agar ini berdampak lebih luas? (Penerapan)

Jawaban saya:

1. Peristiwa

Dalam implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE), saya melihat bahwa proses seperti pengajaran eksplisit dan integrasi dalam praktek mengajar guru membentuk fondasi penting.

Contoh konkretnya, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler menjadi sarana vital untuk menghadirkan konsep PSE langsung kepada siswa. Peran saya sebagai pendidik adalah menciptakan momen tak terlupakan melalui kegiatan ini, memperkaya pengalaman sosial dan emosional siswa di luar kelas.

Dalam proses ini, saya melihat diri sebagai agen perubahan yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pembelajaran holistik dan mendalam, membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat.

2. Perasaan

Saat akan menerapkan pembelajaran sosial emosional di kelas atau sekolah, perasaan yang muncul dapat bervariasi. Mengapa? Karena, Implementasi ini bertujuan untuk mengelola aspek sosial dan emosional diri sebagai guru serta mendorong perkembangan anak secara positif.

Tentu saja, perasaan yang timbul dalam diri saya berangkat dari pemahaman akan pentingnya pembelajaran sosial emosional dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, keterampilan sosial, dan urgensi pembelajaran sosial emosional dalam mendukung tumbuh kembang holistik murid. Jadi, saat akan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, saya merasa percaya diri dan saya yakin bahwa peserta didik akan merasa senang dengan PSE ini.

Karena, sebagai guru saat saya mengikuti program pendidikan guru penggerak, momen mindfullness merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Sebab, di momen ini saya merasa rileks dan terbebas dari beban harus mengerjakan ini dan itu. Dalam sesi ini, saya benar-benar hadir secara utuh jiwa dan raga menikmati alunan musik dan relaksasi.

3. Pembelajaran

Proses implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) menurut saya memberikan manfaat yang cukup besar, mencakup peningkatan kesadaran sosial, kemampuan manajemen diri, pengembangan keterampilan relasi, dan penguatan kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

PSE membentuk siswa dengan memberdayakan mereka untuk memahami dan mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang berdampak positif, menciptakan dasar yang kokoh untuk perkembangan holistik siswa.

Dengan fokus pada aspek-aspek ini, implementasi PSE membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan sosial dan emosional, membekali siswa dengan keterampilan esensial untuk menghadapi tantangan kehidupan.

4. Umpan balik

Umpan balik yang diperoleh dari penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) mencakup peningkatan kemampuan memahami sudut pandang orang lain, membangun hubungan yang sehat, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Melalui proses ini, siswa dapat mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional, memperkuat keterampilan interpersonal, dan menjadi individu yang dapat membuat keputusan dengan pertimbangan yang mendalam, menciptakan dasar yang kokoh untuk perkembangan pribadi yang holistik.

Dengan memperhatikan umpan balik ini, implementasi PSE memberikan kontribusi positif dalam membentuk siswa yang lebih sadar dan responsif terhadap lingkungan sosial mereka.

5. Penerapan

Dalam penerapan pembelajaran sosial emosional di sekolah, menurut saya sangat penting untuk menggunakan pendekatan yang holistik untuk meningkatkan dampak yang lebih meluas, melibatkan perkuatan integrasi PSE dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik. Selain itu, penting untuk menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan.

Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat pembelajaran sosial dan emosional, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh bagi perkembangan karakter siswa. Dengan fokus pada integrasi PSE dalam semua aspek pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan komprehensif, memastikan bahwa nilai-nilai kebajikan menjadi panduan utama dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berempati.

Dengan memperhatikan 5 hal di atas, diharapkan implementasi pembelajaran sosial dan emosional akan memberikan dampak positif pada pengembangan kompetensi sosial dan emosional siswa. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang tidak hanya mendukung pertumbuhan akademis, tetapi juga memperkuat keterampilan interpersonal dan kesejahteraan emosional. Dengan fokus pada indikator-indikator ini, pembelajaran sosial dan emosional menjadi fondasi yang vital untuk membekali siswa dengan kesiapan sosial yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan dan membangun karakter yang tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun