Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

2 November 2023   15:58 Diperbarui: 2 November 2023   16:05 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran berdiferensiasi menurut hemat saya adalah pendekatan pembelajaran yang memainkan peran penting dalam upaya guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid di kelas. Ini adalah konsep penting dalam dunia pendidikan yang memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif, menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan keberagaman murid, dan memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya. Dalam artikel listicle ini, kita akan menjelajahi konsep pembelajaran berdiferensiasi, mengapa itu penting, dan bagaimana guru dapat mengimplementasikannya dalam kelas mereka.

1. Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah praktik guru dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid di kelas. Ini berarti guru tidak lagi menerapkan pendekatan satu ukuran untuk semua, melainkan berupaya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung beragam karakteristik, kemampuan, minat, dan gaya belajar murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru mengakui bahwa setiap anak adalah unik dan dapat memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda.

2. Setiap Murid Adalah Unik

Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, pengakuan bahwa setiap murid adalah unik adalah dasar yang sangat penting. Anak-anak memiliki beragam karakteristik yang mencakup kelebihan, kelemahan, minat, gaya belajar, dan kemampuan literasi yang berbeda. Misalnya, seorang murid mungkin memiliki minat kuat dalam matematika sementara yang lain mungkin lebih suka seni. Seorang anak mungkin memiliki kemampuan membaca yang tinggi, sementara yang lain mungkin memerlukan dukungan ekstra. Pembelajaran berdiferensiasi mengakui perbedaan ini dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda-beda.

3. Cara Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi

Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu mengikuti beberapa langkah kunci:

a. Pahami Tujuan Pembelajaran: Langkah pertama adalah memahami dengan baik tujuan pembelajaran. Guru harus memahami apa yang harus dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Respon Terhadap Kebutuhan Belajar: Guru harus aktif merespons kebutuhan belajar individu murid. Ini melibatkan penilaian terhadap pengetahuan awal, minat, gaya belajar, dan kemampuan literasi murid. Guru perlu tahu di mana setiap murid berada dalam proses belajar mereka.

c. Ciptakan Lingkungan Belajar Inklusif: Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana semua murid merasa didukung, diterima, dan diberdayakan. Ini termasuk dalam hal memfasilitasi kerja sama antar murid, membangun rasa percaya, dan merancang pembelajaran yang menantang dan menarik.

d. Manajemen Kelas Efektif: Manajemen kelas yang efektif adalah kunci dalam pembelajaran berdiferensiasi. Guru harus memastikan bahwa kelas tetap teratur, fokus, dan produktif. Ini membantu memaksimalkan waktu yang digunakan untuk pembelajaran.

e. Penilaian Berkelanjutan: Penilaian yang berkelanjutan diperlukan untuk memantau perkembangan murid. Guru perlu terus memantau pemahaman dan kemajuan murid, dan jika diperlukan, menyesuaikan pendekatan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun