Pemetaan Kesiapan Belajar
Dalam proses pembelajaran, penting untuk memahami tingkat kesiapan belajar siswa. Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan: siswa yang telah memahami konsep dan mampu menerapkannya, siswa yang memahami konsep namun belum mampu menerapkan, dan siswa yang belum memahami konsep dan kesulitan menerapkannya.
Bagi siswa yang telah memahami dan dapat menerapkan konsep, guru dapat memberikan tugas yang meminta mereka untuk menjelaskan konsep dan membedakan aspek-aspeknya, yang akan membantu meningkatkan pemahaman mereka secara mendalam.
Untuk siswa yang memahami konsep tetapi belum mampu menerapkannya, guru dapat menggunakan model pembelajaran TPACK berbasis SCIENTIFIC dan memanfaatkan 7 unsur kebudayaan Koentjaraningrat dalam menjelaskan materi, seperti teks deskripsi kampung adat Sunda. Hal ini membantu siswa mengaitkan konsep dengan situasi kehidupan sehari-hari.
Sedangkan untuk siswa yang belum memahami konsep, guru dapat menerapkan teknik scaffolding, di mana siswa diberi tanggung jawab yang lebih besar dalam proses pembelajaran dengan dukungan yang tepat. Dengan pendekatan diferensiasi ini, guru dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan belajar individu siswa.
Pemetaan Minat Siswa
Pemahaman minat siswa menjadi aspek kunci dalam pembelajaran berdiferensiasi. Dalam pembelajaran teks deskripsi kampung adat di Jawa Barat, terdapat sembilan pilihan kampung adat yang dapat dipilih oleh peserta didik. Dengan memperhatikan minat mereka, siswa akan memilih kampung adat yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka. Setelah pemilihan, mereka akan diajak untuk menulis teks deskripsi yang mendalam mengenai kampung adat yang mereka pilih. Hal ini akan menjadikan pembelajaran lebih personal dan relevan dengan minat serta preferensi siswa.
Pemetaan profil belajar siswa
Pemetaan profil belajar peserta didik, terutama dalam konteks pemilihan gaya belajar, memiliki peran yang krusial dalam mencapai tujuan pembelajaran. Fokus utama pemetaan ini adalah memastikan bahwa peserta didik dapat menghasilkan tulisan yang komprehensif atau menyajikan data informatif tentang kampung adat yang mereka pilih.
Dalam proses pemetaan, siswa diberi ruang untuk menjelajahi berbagai gaya belajar yang mereka anggap paling sesuai dengan diri mereka. Beberapa mungkin merasa lebih nyaman memahami materi secara visual, misalnya dengan mengamati gambar dan diagram, sedangkan yang lain mungkin lebih efektif dalam belajar secara verbal atau auditori. Dengan memahami preferensi gaya belajar siswa, guru dapat memberikan panduan yang tepat agar siswa dapat mengekspresikan pengetahuan mereka secara optimal.
Hasil pemetaan profil belajar ini akan menjadi landasan untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa untuk menyampaikan data dan informasi tentang kampung adat pilihan mereka sesuai dengan gaya belajar yang paling efektif bagi mereka. Hal ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan lebih efisien.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No. 2/Kls VIII/Semester 1