Menggali Pengetahuan Awal: Sebelum memulai pembelajaran tentang topik tertentu, guru dapat mengidentifikasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa terkait topik tersebut. Ini membantu dalam merancang pembelajaran yang sesuai.
Penilaian Formatif: Melakukan penilaian formatif secara berkala untuk menilai pemahaman, keterampilan, dan sikap siswa. Guru mencatat kebutuhan belajar berdasarkan informasi dari penilaian ini.
Komunikasi dengan Orang Tua: Guru bisa berdiskusi dengan orang tua atau wali siswa untuk mendapatkan wawasan tentang kebutuhan belajar anak di luar lingkungan sekolah.
Mengamati Saat Mengerjakan Tugas: Guru dapat mengamati siswa ketika mereka mengerjakan tugas atau aktivitas kelas. Hal ini membantu dalam menentukan kebutuhan belajar siswa.
Berbicara dengan Siswa: Guru secara langsung dapat bertanya kepada siswa tentang permasalahan atau hal-hal yang mereka butuhkan untuk mendukung pembelajaran.
Membaca Catatan Rapor: Melihat catatan dari guru-guru sebelumnya di kelas sebelumnya atau mengevaluasi pencapaian siswa sebelumnya.
Berbicara dengan Guru Sebelumnya: Guru dapat berkomunikasi dengan guru sebelumnya yang pernah mengajar siswa untuk mendapatkan wawasan tentang kebutuhan belajar mereka.
Mengukur Tujuan Pembelajaran: Membandingkan tujuan pembelajaran dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang sudah dimiliki siswa saat ini.
Penilaian Diagnostik: Menggunakan berbagai jenis penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa siswa berada pada tingkat yang sesuai dalam proses pembelajaran.
Melakukan Survei: Melakukan survei atau kuesioner untuk mengetahui langsung kebutuhan belajar siswa.
Refleksi Guru: Guru dapat mereview dan merenungkan praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran.