Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid

21 Oktober 2023   19:32 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:37 6555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini akan membahas konsep modul 2.1.1 dalam konteks "Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid". Saya akan menjelaskan bagaimana modul ini mengintegrasikan prinsip-prinsip penting dalam pendidikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan unik setiap murid dalam lingkungan pembelajaran saya.

Tujuan

CGP dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas mereka.
CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi.
CGP dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.

Seperti yang kita pelajari sebelumnya, pendidikan bertujuan untuk membantu setiap anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi. Setiap anak adalah unik. Tugas kita sebagai guru adalah menciptakan lingkungan belajar di kelas dan sekolah yang memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan keunikan mereka. Kita harus memastikan anak-anak merasa aman dan bahagia selama proses belajar. Ini penting karena setiap murid memiliki keunikan mereka sendiri. Prinsip ini harus menjadi dasar bagi cara kita mengajar di kelas dan juga saat kita mengevaluasi cara kita mengajar.

Keberagaman Murid

Setiap kelas memiliki beragam siswa dengan karakteristik yang berbeda. Beberapa dari mereka mungkin berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak bisa mengakses teknologi, sehingga kesulitan dalam pembelajaran daring. Ada juga siswa yang baru saja pindah dari daerah lain dan menghadapi kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan. Sementara ada yang merasa bosan karena telah menguasai materi, yang lain sedang berjuang untuk mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa bahkan mengalami kesenjangan besar antara kemampuan mereka dengan materi yang diajarkan. Selain itu, ada yang berprestasi akademis tetapi memiliki masalah sosial dan emosional. Dalam kelas, penting bagi kita untuk menghargai dan mendukung keberagaman ini demi perkembangan individu masing-masing siswa.

Layanan Kebutuhan Murid

Melihat betapa luasnya keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru, saya perlu berpikir tentang bagaimana saya dapat menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang saya ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagai pendidik, saya meyakini bahwa tugas saya adalah melayani murid-murid dengan segala keberagaman tersebut dan menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka. Itu berarti saya juga meyakini bahwa:

Saya percaya bahwa semua murid saya bisa berhasil dan sukses dalam pembelajarannya.

Saya paham bahwa bersikap adil tidak berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid.

Saya sadar bahwa setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik.

Saya menyadari bahwa praktik-praktik pembelajaran perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.

Saya memahami bahwa guru adalah kunci dari keberhasilan pengembangan program pembelajaran murid-murid di kelas.

Saya tahu bahwa sebagai guru, saya memerlukan dukungan dari komunitas yang lebih besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa.

Learning GAP

Fakta bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan, dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu saya respon dengan tepat. Jika tidak, maka tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), di mana pencapaian yang saya tunjukkan mungkin tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat saya tunjukkan.

Salah satu cara yang dapat saya lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Kaitan dengan Standar Pendidikan Nasional

Di dalam Standar Kompetensi Lulusan setiap sekolah, kita akan menemukan  penjelasan mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai murid, setelah menyelesaikan masa belajar di jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi lulusan ini adalah profil dari kualifikasi lulusan yang diharapkan terwujud dalam diri murid dan merupakan ejawantah dari apa yang diharapkan dalam tujuan pendidikan nasional. 

Untuk dapat mewujudkan profil kualifikasi lulusan seperti yang dijabarkan dalam Standar Kompetensi Lulusan tersebut, maka saya sebagai guru perlu melakukan upaya untuk mengembangkan potensi murid semaksimal mungkin. Pembelajaran berdiferensiasi akan memungkinkan saya sebagai guru memaksimalkan potensi murid dengan meminimalisir kesenjangan belajar (learning gap) melalui proses identifikasi kebutuhan belajar mereka dengan tepat. Lewat pembelajaran berdiferensiasi, tidak hanya murid berkembang potensi secara maksimal, namun proses pembelajaran juga akan memberikan banyak ruang bagi murid untuk membuat dan menentukan pilihan serta memberikan suara, sehingga proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan.

Dalam eksplorasi konsep modul 2.1 "Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid," saya melihat sebuah pandangan penting dalam dunia pendidikan. Artikel ini mengingatkan saya bahwa setiap murid adalah individu unik dengan kebutuhan, potensi, dan tantangan mereka sendiri. Sebagai pendidik, saya memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun murid yang tertinggal, dan bahwa semua memiliki kesempatan untuk berkembang secara maksimal.

Konsep modul 2.1 mengilustrasikan pentingnya pembelajaran yang berfokus pada murid, di mana saya tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap murid untuk merasa aman, dihormati, dan termotivasi untuk belajar. Itu berarti mengakui keberagaman yang ada dalam kelas saya, baik dalam hal latar belakang sosial, kemampuan, minat, atau gaya belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah kunci untuk mengatasi kesenjangan belajar dan memberikan setiap murid kesempatan yang adil untuk tumbuh. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang murid saya, upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, dan kemudian merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai. Ketika saya melibatkan murid dalam proses ini dan memberi mereka kontrol atas pembelajaran mereka, proses belajar menjadi lebih bermakna dan memuaskan.

Sebagai guru, saya memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung semua murid. Dengan komitmen saya untuk melibatkan setiap murid, saya dapat membantu mereka mencapai potensi mereka yang sebenarnya. Artikel ini memicu refleksi tentang peran saya dalam menciptakan perubahan positif dalam pendidikan, yang pada akhirnya akan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun