Sangat penting untuk memulai perubahan dengan diri sendiri, dan hal ini juga berlaku dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Sebagai seorang calon guru penggerak, saya menyadari bahwa saya harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai dan budaya positif. Ini dimulai dengan memahami dan menginternalisasikan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mencapai stabilitas diri, saya bertekad untuk menyebarkan budaya positif ini kepada peserta didik di sekolah. Ini melibatkan upaya keras dalam mengkomunikasikan nilai-nilai kebajikan, prinsip disiplin positif, dan keyakinan kelas.
Selain itu, saya berencana untuk menerapkan posisi kontrol sebagai manajer dengan memanfaatkan segitiga restitusi saat menghadapi tantangan dalam kelas. Pemahaman tentang posisi kontrol guru sangat relevan dalam memperkuat hubungan antara guru dan murid.
Terakhir, kolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan pihak-pihak terkait (stakeholder) sangat penting. Saya berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak yang peduli terhadap pendidikan, termasuk kepala sekolah, staf sekolah, rekan guru, orang tua, dan komunitas sekitar. Dengan kerjasama ini, kami dapat bersama-sama menciptakan budaya positif yang berkelanjutan di sekolah dan menghasilkan dampak positif pada perkembangan karakter dan pembelajaran peserta didik. Semua ini adalah langkah penting dalam mencapai visi kami untuk pendidikan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H