Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

10 Oktober 2023   19:47 Diperbarui: 10 Oktober 2023   20:11 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menciptakan Suasana Nyaman

Menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan di sekolah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya membangun budaya positif. Lingkungan sekolah yang aman dan dipenuhi dengan rasa percaya memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan siswa dan keberhasilan pendidikan mereka. Sekolah yang berhasil menerapkan budaya positif sering kali mendapatkan penghargaan dan pengakuan positif karena upayanya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung.

Suasana yang nyaman dan aman memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasa tenang dan fokus saat belajar. Mereka dapat lebih mudah berinteraksi dengan rekan-rekan mereka dan dengan guru, sehingga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dalam proses pembelajaran. Rasa percaya yang tinggi antara siswa dan guru juga membantu menciptakan hubungan yang positif, di mana siswa merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan, berbicara tentang masalah mereka, dan mencari bantuan jika diperlukan.

4. Kesepakatan Kelas

Sebelum memulai proses pembelajaran, sangat penting bagi guru dan siswa untuk berkolaborasi dalam pembuatan kesepakatan kelas. Kesepakatan ini mencakup aturan dan norma perilaku yang harus diikuti oleh semua anggota kelas. Tujuan utamanya adalah membentuk dasar yang jelas bagi perilaku positif dan kerja sama di antara guru dan siswa.

Kesepakatan kelas ini dapat mencakup berbagai hal, seperti etika berbicara di kelas, tata tertib penggunaan teknologi, kehadiran dan keterlambatan, tanggung jawab dalam pekerjaan rumah, dan cara berinteraksi dengan sesama siswa. Kesepakatan ini juga bisa mencakup nilai-nilai seperti kerjasama, saling menghormati, dan tanggung jawab.

Dalam proses pembuatan kesepakatan kelas ini, siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan merasa memiliki kontribusi dalam pembentukan peraturan kelas. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan siswa terhadap kesepakatan tersebut, sehingga mereka lebih cenderung mematuhi aturan yang telah mereka buat bersama.


5. Mengatasi Tantangan

Dalam upaya menerapkan budaya positif di sekolah, tantangan adalah bagian yang tak terhindarkan. Salah satu tantangan umum yang mungkin muncul adalah pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah ditetapkan oleh guru dan siswa. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menemukan solusi yang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, dan salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui praktik segitiga restitusi.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi
Praktik segitiga restitusi adalah pendekatan yang membantu siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong mereka untuk mencari solusi yang adil.

6. Menanamkan Konsep Nilai Positif

Peran guru sebagai pendidik memiliki dampak besar dalam menanamkan konsep nilai positif dalam pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter siswa, dan nilai-nilai positif menjadi pondasi yang kuat dalam proses ini. Guru memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan dan membentuk pemahaman siswa tentang nilai-nilai seperti disiplin positif dan motivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun