Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1. Guru Penggerak

1 September 2023   14:29 Diperbarui: 1 September 2023   16:16 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daftar isi presentasi (Dok.Pribadi)

Kendala lain yang saya hadapi adalah terkait manajemen waktu. Saya belum berhasil sepenuhnya mengatur dan mengelola waktu saya di antara tugas-tugas keluarga, jadwal mengajar di sekolah, aktivitas menulis saya di media massa Melintas.id dan Kompasiana, serta tugas saya sebagai pembantu wakasek humas, yang melibatkan mengelola dan mengisi artikel untuk website sekolah. Ditambah lagi, ada tugas-tugas dari program guru penggerak yang harus saya selesaikan. Semuanya terasa seperti tumpukan pekerjaan yang tidak pernah berakhir.

Saya juga merasa cemas terkait kualitas jaringan internet di rumah. Terkadang, saat saya sedang mengikuti pertemuan online atau video konferensi, jaringan internet tiba-tiba terputus dan saya terjebak di luar ruang virtual. Ini adalah momen yang sangat menegangkan, terutama jika saat itu saya diminta untuk berbicara atau harus mengisi jurnal refleksi di padlet. Namun, meskipun semua tantangan ini cukup membuat saya membuat saya terkejut, saya tidak pernah kehilangan semangat.

Sebaliknya, seiring berjalannya waktu, saya malah semakin termotivasi untuk terus mengikuti program pendidikan guru penggerak ini. Saya mulai menyadari bahwa semua kendala dan rintangan ini sebenarnya adalah peluang besar untuk belajar dan tumbuh. Saya juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang luar biasa yang saya temui dalam program ini. Saya mulai memahami arti sebenarnya dari manajemen diri dan bagaimana mengalokasikan waktu dengan lebih efisien. Selain itu, program ini membantu saya untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum dan menghidupkan kembali hobi menulis saya. Hasilnya, beberapa minggu kemudian, saya merasa lebih bersemangat daripada sebelumnya dalam mengikuti program pendidikan guru penggerak ini.

Finding (Pembelajaran)

Ilustrasi pembelajaran (Dok. Pribadi)
Ilustrasi pembelajaran (Dok. Pribadi)

Saya merasa sangat bersyukur bisa berada di sini dan menjalani perjalanan sebagai calon guru penggerak angkatan 9. Selama perjalanan ini, saya telah memperoleh begitu banyak ilmu dan pembelajaran yang berharga, terutama terkait wawasan tentang dunia pendidikan dan cara mengajar yang efektif. Ini adalah perjalanan yang memicu saya untuk terus belajar, bahkan hingga saya menjadi kecanduan untuk membaca dan menonton semua materi yang ada dalam modul.

Dari materi-materi tersebut, saya telah mendapatkan berbagai ide inspiratif yang akan saya gunakan dalam menulis artikel. Selain itu, saya juga telah memperoleh pengetahuan baru tentang teknologi, seperti cara membuat presentasi PowerPoint menggunakan Canva, membuat video dan mengunggahnya ke YouTube, serta mengelola file di Google Drive. Semua ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam era digital ini.

Yang paling membanggakan adalah bahwa saya berhasil menyelesaikan semua tugas tepat waktu tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga. Ini semua terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak di sekitar saya, termasuk suami, anak-anak, kepala sekolah, rekan guru, pengajar praktik, fasilitator, instruktur, dan sesama calon guru penggerak. Mereka semua telah memberikan dukungan moral dan praktis yang sangat berarti dalam perjalanan ini.

Saya juga telah belajar banyak tentang akses ke Learning Management System (LMS), berpartisipasi dalam diskusi virtual, serta mengerjakan tugas-tugas secara mandiri yang dapat diakses dengan mudah. Ini semua telah memudahkan saya dalam mengikuti alur pendidikan ini.

Selain itu, mengikuti program guru penggerak juga telah membuka pikiran saya dan membuat saya lebih sadar tentang bagaimana pembelajaran seharusnya dilakukan di dalam kelas. Saya telah memahami dengan lebih dalam makna dari menuntun semua potensi yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebaik mungkin, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Saya juga telah memahami bahwa tugas seorang pendidik sebenarnya adalah sebagai seorang fasilitator yang bertugas mengarahkan dan mengimplementasikan semboyan Ki Hajar Dewantara, yaitu "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani." Pendidikan juga harus mendukung perkembangan budi pekerti, yang terdiri dari Cipta, Rasa, dan Karsa. Singkatnya, sebagai seorang pendidik, kita harus selalu melakukan refleksi diri untuk memahami kekuatan dan kelemahan kita dalam proses pembelajaran, dengan tujuan mewujudkan pendidikan yang berfokus pada anak, yang aktif, dan tidak hanya berpusat pada kurikulum. Sebagai pendidik, kita harus mampu mengidentifikasi potensi dan bakat unik setiap anak, dan tugas kita adalah untuk mendorong, memfasilitasi, dan memberikan penghargaan atas bakat mereka.

Future (Penerapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun