Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran 1: Mulai dari Diri, Inilah 5 Pertanyaan Refleksi Lengkap dengan Jawaban!

20 Agustus 2023   12:35 Diperbarui: 20 Agustus 2023   12:40 10491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mulai dari diri (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Untuk lebih memahami pertanyaan refleksi diri tersebut, alangkah lebih baiknya bila kita pahami terlebih dahulu 3 istilah berikut:

Refleksi Diri: Menemukan Potensi Diri Melalui Pendidikan


Refleksi diri adalah cermin jiwa, tempat di mana kita melihat jejak-jejak perkembangan dan potensi yang terpendam. Seperti seorang penjelajah mencari harta karun, melalui refleksi diri, kita bisa menemukan hikmah dari setiap perjalanan belajar. Pengalaman pribadi dalam proyek kolaboratif membuka mata kami akan pentingnya kerjasama dan mengeluarkan kita dari zona nyaman. Kerjasama membawa kita pada pemahaman bahwa melalui kolaborasi, kita dapat mencapai pencapaian yang lebih besar daripada yang dapat kita capai secara individu.

Inspirasi dari Ki Hajar Dewantara: Mengukir Makna Pendidikan


Ki Hajar Dewantara, seorang pahlawan pendidikan Indonesia, adalah sumber inspirasi yang tiada akhir. Pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang pendidikan holistik dan pemberdayaan individu mengilhami kita untuk menggali potensi terbaik dalam diri kita. Pandangannya tentang pendidikan sebagai "cara untuk membuka mata batin" mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan moral yang kokoh.

Peran Guru: Mengasah Permata yang Terpendam


Guru adalah pilar pendidikan yang tak tergantikan. Seperti seorang panduan di dalam gua gelap, guru membimbing kita melalui lorong-lorong pengetahuan. Dalam perjalanan pendidikan kami, Ibu Apong adalah contoh inspiratif dari seorang guru. Melalui dukungan akademisnya, Ibu Apong juga mengajarkan kami pentingnya kerja tim, komunikasi, dan pemecahan masalah. Diskusi-diskusi di luar kelas membantu kami mengatasi hambatan dan menciptakan ide-ide inovatif.

Pendidikan sebagai Pemberdayaan: Menggapai Cahaya Pencerahan


Melalui refleksi diri dan inspirasi dari Ki Hajar Dewantara, saya menyadari bahwa pendidikan adalah alat pemberdayaan diri. Pendidikan membantu kita melihat jendela menuju potensi dan memberi kita kepercayaan diri untuk menggapai pencerahan. Seperti Ki Hajar Dewantara yang mengibarkan bendera pendidikan sebagai cahaya, mari kita mengikuti jejaknya dengan tekad dalam menggapai cahaya pencerahan melalui pendidikan.

Pendidikan adalah jendela yang membuka cakrawala potensi dan pencerahan. Melalui refleksi diri, inspirasi Ki Hajar Dewantara, dan peran guru yang inspiratif, kita dapat mengukir makna pendidikan dalam kehidupan kita. Mari kita terus berjalan di atas jejak pencerahan, mengembangkan diri melalui pengalaman belajar, dan menerangi jalan kita dengan cahaya pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun