Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan Literasi Digital Berbasis Barcode di Sekolah

19 Agustus 2023   22:22 Diperbarui: 19 Agustus 2023   22:39 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
literasi digital berbasis barcode (Pexels.com/Perfecto Capucine)

Saya membaca sebuah website yang berisi informasi tentang Perpustakaan Desa Bonto Jai, Sulawesi Selatan. Dijelaskan dalam info tersebut bahwa kini perpustakaan tersebut telah menyediakan ratusan buku digital yang dapat diakses secara online melalui ponsel pintar. Buku-buku yang ada di perpustakaan itu dapat diakses oleh masyarakat dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Dijelaskan pula tentang jenis buku yang tersedia di perpustakaan desa ini sangat beragam, mulai dari buku pelajaran, buku cerita, buku motivasi, hingga buku umum. Saya tertarik dengan website ini, karena ternyata masyarakat  di Desa Bonto Jai tempat perpustakaan tersebut berada, dapat mengakses buku-buku ini secara gratis dengan cara memindai barcode yang tersedia di setiap buku. Wow, kereen, ya.

Dijelaskan juga dalam informasi tersebut, bahwa untuk menggunakan buku digital di perpustakaan desa Bonto Jai, masyarakat dapat menghubungi Bung Leo Dwy Putra. Bung Leo adalah seorang pemuda yang telah menginisiasi program ini. Ia merupakan mahasiswa pendidikan sosiologi di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bung Leo mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat desa Bonto Jai. Ia berharap bahwa dengan adanya program ini, masyarakat desa Bonto Jai dapat lebih mudah mengakses buku-buku berkualitas dan dapat meningkatkan pengetahuan mereka.

Lalu, tiba-tiba saja tercetus dalam kepala saya, "Wah, menarik nih ... pasti seru dan bermanfaat jika ide tersebut diterapkan di sekolah tempat saya mengajar." 

Apa itu literasi digital berbasis barcode?

Menurut sumber yang saya baca, dari website bontojai. desa.id, dijelaskan bahwa literasi digital berbasis barcode adalah kemampuan untuk membaca dan memahami informasi yang terkandung dalam barcode. Barcode sendiri adalah kode batang yang dapat dibaca oleh mesin dan berisi informasi seperti nama produk, harga, dan tanggal kedaluwarsa.

Barcode pertama kali dikembangkan pada tahun 1948 oleh Joseph Woodland dan Bernard Silver. Barcode digunakan untuk pertama kali di toko swalayan pada tahun 1974.

Barcode terdiri dari serangkaian garis hitam dan putih yang tebal dan tipis. Garis-garis ini mewakili angka-angka yang dapat dibaca oleh mesin barcode scanner. Mesin barcode scanner akan membaca kode barcode dan kemudian menampilkan informasi yang terkandung dalam kode tersebut di layar komputer atau perangkat elektronik lainnya.

Konon katanya, literasi digital berbasis barcode penting untuk orang-orang yang bekerja di bidang ritel, pergudangan, dan logistik. Literasi digital berbasis barcode juga penting untuk orang-orang yang ingin membeli produk secara online.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan literasi digital berbasis barcode. Salah satu cara adalah dengan mempelajari cara membaca kode barcode. Cara lain untuk meningkatkan literasi digital berbasis barcode adalah dengan menggunakan mesin barcode scanner. Mesin barcode scanner dapat membantu Anda untuk membaca kode barcode dan menampilkan informasi yang terkandung dalam kode tersebut.

Apa saja contoh dari literasi digital?

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif dan efisien untuk mengakses, mengelola, mengkomunikasikan, dan menciptakan informasi. Literasi digital mencakup keterampilan dalam menggunakan komputer, perangkat elektronik, internet, media sosial, dan aplikasi digital.

Ada banyak contoh dari literasi digital yang dapat diterapkan di sekolah. Berikut adalah beberapa contohnya:

Membaca dan menulis teks digital

Siswa dapat belajar untuk membaca dan menulis teks digital dengan menggunakan berbagai perangkat, seperti komputer, laptop, tablet, dan smartphone. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan berbagai aplikasi untuk membuat dan mengedit teks digital, seperti Microsoft Word, Google Docs, dan Adobe Photoshop.

Mengakses dan menggunakan internet

Siswa dapat belajar untuk mengakses dan menggunakan internet untuk mencari informasi, mengerjakan tugas, dan berkomunikasi dengan orang lain. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di internet, seperti Google Search, YouTube, dan Facebook.

Membuat dan mempresentasikan presentasi digital

Siswa dapat belajar untuk membuat dan mempresentasikan presentasi digital dengan menggunakan berbagai aplikasi, seperti Microsoft PowerPoint, Google Slides, dan Prezi. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan berbagai alat untuk membuat presentasi digital yang menarik, seperti animasi, video, dan grafik.

Menggunakan media sosial

Siswa dapat belajar untuk menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan guru. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan media sosial untuk belajar dan berbagi informasi.

Mengelola informasi digital

Siswa dapat belajar untuk mengelola informasi digital dengan menggunakan berbagai aplikasi, seperti Microsoft OneNote, Google Keep, dan Evernote. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan berbagai alat untuk mengatur dan menyimpan informasi digital, seperti folder, tag, dan kategori.

Membuat dan menggunakan aplikasi digital

Siswa dapat belajar untuk membuat dan menggunakan aplikasi digital dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Java, dan C++. Mereka juga dapat belajar untuk menggunakan berbagai aplikasi untuk membuat aplikasi digital, seperti Adobe Flash, Unity, dan Unreal Engine.

Pentingnya literasi digital

Ibu/Bapak guru yang budiman, saya pernah mendengar bahwa literasi digital adalah keterampilan penting yang dibutuhkan oleh siswa di abad ke-21. Dengan memiliki literasi digital, siswa akan dapat lebih mudah mengakses dan menggunakan informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan belajar secara mandiri.

Berikut adalah beberapa manfaat dari literasi digital:

Meningkatkan akses ke informasi

Literasi digital dapat membantu siswa untuk mengakses informasi yang lebih luas dan beragam. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti internet, perpustakaan, dan media sosial.

Meningkatkan komunikasi

Literasi digital dapat membantu siswa untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti email, chat, dan video call.

Meningkatkan pembelajaran mandiri

Literasi digital dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar yang tersedia di internet, seperti video tutorial, artikel, dan e-book.

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan literasi digital di sekolah:
Membaca buku dan artikel digital.
Menggunakan komputer dan perangkat elektronik lainnya untuk belajar.
Mengakses dan menggunakan internet untuk mencari informasi.
Membuat dan mempresentasikan presentasi digital.
Menggunakan media sosial untuk belajar.
Mengelola informasi digital.
Membuat dan menggunakan aplikasi digital.
Apa yang dimaksud dengan literasi digital?
Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif dan efisien untuk mengakses, mengelola, mengkomunikasikan, dan menciptakan informasi. Literasi digital mencakup keterampilan dalam menggunakan komputer, perangkat elektronik, internet, media sosial, dan aplikasi digital lainnya.

Apa yang dimaksud dengan literasi digital dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari?
Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif dan efisien untuk mengakses, mengelola, mengkomunikasikan, dan menciptakan informasi. Literasi digital mencakup keterampilan dalam menggunakan komputer, perangkat elektronik, internet, media sosial, dan aplikasi digital lainnya.
Literasi digital berbasis barcode adalah cara yang menarik untuk memahami dan menggunakan informasi yang terdapat dalam kode-kode garis yang sering kita temui di produk atau benda sehari-hari. Bagaimana kita bisa menerapkannya di sekolah dengan mudah? Ayo kita bahas!

Mengenal Literasi Digital Berbasis Barcode

Pertama-tama, mari kita pahami apa itu literasi digital berbasis barcode. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi digital dengan bijak. Sementara itu, barcode adalah kode yang terdiri dari garis-garis yang bisa di-scan menggunakan alat khusus untuk mengungkapkan informasi tentang produk atau objek tersebut.

Dalam buku yang berjudul "Barcode: Vision, Memory, and the Age of Information" oleh Robert F. Williams dijelaskan cara-cara menggunakan Barcode dalam Kegiatan Sekolah

Membaca Informasi Produk

Di sekolah, kita bisa mengajarkan siswa tentang bagaimana cara membaca informasi pada barcode. Misalnya, kita bisa memilih beberapa produk seperti buku atau barang lain yang memiliki barcode. Kemudian, kita ajarkan siswa untuk menggunakan aplikasi atau perangkat khusus untuk membaca barcode dan mengetahui informasi tentang produk tersebut, seperti harga, penulis buku, atau deskripsi produk.

Penelitian Produk

Siswa dapat melakukan penelitian tentang produk-produk tertentu dalam proyek kelas. Misalnya, mereka bisa memilih buku atau peralatan sekolah dan melakukan scan barcode-nya untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Hal ini bisa membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dengan cara yang lebih modern.

Perpustakaan Digital

Dalam perpustakaan sekolah, kita bisa memiliki sejumlah buku dengan barcode yang tersedia. Siswa bisa belajar tentang cara meminjam buku dengan cara melakukan scan barcode di ponsel atau perangkat lainnya. Ini juga bisa mengajarkan mereka tentang teknologi yang digunakan dalam berbagai situasi.

Eksplorasi Materi Pembelajaran

Guru dapat memanfaatkan barcode dalam materi pembelajaran. Mereka bisa menyediakan materi yang memiliki barcode yang berisi informasi tambahan atau tautan ke sumber belajar tambahan. Siswa dapat memindai barcode ini untuk mengakses informasi lebih lanjut tentang topik yang sedang dipelajari.

Pertunjukan Proyek

Ketika siswa memiliki proyek kreatif, mereka bisa menciptakan poster atau lembar kerja dengan barcode. Barcode ini bisa mengarahkan pembaca ke video presentasi atau situs web yang berhubungan dengan topik proyek mereka. Ini bisa membuat presentasi mereka lebih interaktif dan menarik.

Penerapan literasi digital berbasis barcode di sekolah sebenarnya bisa menjadi cara yang menarik untuk mengajarkan siswa tentang penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami bagaimana membaca dan menggunakan informasi dari barcode, siswa dapat mengembangkan keterampilan digital yang bermanfaat. Melalui kegiatan seperti membaca barcode produk, eksplorasi perpustakaan digital, atau mengintegrasikan barcode dalam pembelajaran, siswa dapat mengalami literasi digital dengan cara yang praktis dan berinteraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun