Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan Tradisi Puasa Asyura di Berbagai Negara, Wajib Diketahui Nih!

26 Juli 2023   16:10 Diperbarui: 26 Juli 2023   17:45 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa Asyura, sebagai salah satu praktik ibadah penting dalam agama Islam, juga dirayakan dengan penuh semangat dan antusiasme di negara-negara Asia Selatan, seperti Pakistan, India, dan Bangladesh. Masyarakat Muslim di kawasan ini menjalani perayaan puasa Asyura dengan mengenakan pakaian khusus dan mengikuti prosesi keagamaan di masjid-masjid sebagai bentuk penghormatan terhadap momen bersejarah dalam agama Islam.

Di hari perayaan puasa Asyura, masyarakat di Asia Selatan menunjukkan kekhusyukan dalam mengikuti prosesi keagamaan. Mereka berbondong-bondong menuju masjid-masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah dan mendengarkan khotbah-khotbah keagamaan yang membahas makna dan hikmah dari puasa Asyura. Suasana keagamaan ini menjadi momen berarti bagi masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan merenungkan arti penting dari ibadah puasa yang dijalani.

Selain itu, tradisi puasa Asyura di Asia Selatan juga mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan solidaritas sosial yang tinggi dalam budaya masyarakat setempat. Beberapa komunitas mengambil inisiatif aksi sosial dengan memberikan makanan kepada orang miskin dan kaum dhuafa sebagai bentuk amal di hari Asyura. 

Aksi sosial ini menjadi ungkapan nyata dari rasa kepedulian dan kebersamaan umat Muslim, menunjukkan bahwa momen berpuasa tidak hanya tentang ketaqwaan kepada Allah, tetapi juga tentang memberikan manfaat bagi sesama.

Selama puasa Asyura, masyarakat juga memaknai tradisi ini sebagai kesempatan untuk berintrospeksi dan meningkatkan keimanan. Puasa Asyura memiliki makna mendalam dalam agama Islam, karena berhubungan dengan sejarah penyelamatan Nabi Musa dan umatnya dari kejaran Fir'aun di Laut Merah. Melalui refleksi ini, umat Muslim di Asia Selatan diingatkan akan pentingnya keteguhan, kesabaran, dan keyakinan dalam menghadapi ujian dan cobaan kehidupan.

Perayaan puasa Asyura juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan hubungan sosial antaranggota masyarakat. Keluarga dan sahabat-sahabat terdekat berkumpul bersama untuk merayakan momen ini dengan keakraban dan kebersamaan. Tradisi ini memperkuat rasa persatuan dan menciptakan atmosfer kegembiraan di tengah momen ibadah yang khidmat.

Tradisi perayaan puasa Asyura di Asia Selatan juga menunjukkan keanekaragaman budaya dalam agama Islam. Meskipun mengikuti praktik yang sama, setiap negara di kawasan ini memiliki nuansa khas dan unik dalam merayakan puasa Asyura. Nilai-nilai keagamaan dan solidaritas sosial yang tinggi menjadi inti dari perayaan ini di Asia Selatan.

Sumber Referensi:

Ahmed, R. (2019). Perayaan Puasa Asyura di Asia Selatan: Tradisi dan Nilai-Nilai Keagamaan. Jurnal Kajian Kebudayaan Asia, 33(4), 78-92.

Puasa Asyura di Afrika Utara

Negara-negara Afrika Utara seperti Maroko, Tunisia, dan Algeria, mengisi puasa Asyura dengan pembacaan cerita sejarah dan pengajian agama. Masyarakat berbondong-bondong mengunjungi makam-makam tokoh agama yang dihormati, dan kesempatan ini juga digunakan untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat terdekat. Tradisi ini menyoroti kearifan lokal dan nilai-nilai kebersamaan dalam merayakan puasa Asyura di wilayah Afrika Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun