Tradisi ini memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat Timur Tengah menghayati peristiwa Asyura, yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, dengan cara yang unik dan khas dalam konteks budaya mereka.
Smith, A. (2018). dalam jurnalnya yang berjudul Puasa Asyura di Timur Tengah: Studi tentang Perayaan dan Tradisi Lokal. Jurnal Kajian Budaya Timur, 25(2), 45-58 menjelaskan bahwa perayaan puasa Asyura di Timur Tengah dimulai dengan berkumpulnya masyarakat di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya.Â
Momen ini menciptakan suasana kebersamaan yang kuat dan saling mendukung dalam menjalani ibadah puasa. Bersama-sama, umat Muslim berdoa dan bertafakur, memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Tuhan dan sesama Muslim.Â
Keberadaan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dalam perayaan ini menjadi simbol persatuan umat Muslim dalam mengenang peristiwa bersejarah dalam agama Islam.
Selain itu, dalam perayaan puasa Asyura, hidangan khas menjadi bagian penting dari tradisi ini. Hidangan manisan dan makanan khas daerah dihidangkan untuk bersantap bersama keluarga dan komunitas.Â
Momen bersantap ini menjadi kesempatan berharga untuk saling berkumpul, saling mengenal, dan mempererat hubungan sosial di antara anggota masyarakat.Â
Melalui berbagi hidangan, tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kedermawanan, saling berbagi, dan kebersamaan yang erat dalam masyarakat Muslim di Timur Tengah.
Tak hanya itu, perayaan komunal puasa Asyura juga menjadi ajang untuk mengenang peristiwa bersejarah dalam agama Islam, yaitu penyelamatan Nabi Musa dan umatnya dari kejaran Fir'aun di Laut Merah.Â
Cerita ini diwariskan secara turun temurun dan menjadi bagian penting dalam identitas keagamaan masyarakat Timur Tengah. Dengan mengenang peristiwa ini, masyarakat terus melestarikan nilai-nilai kesabaran, keteguhan, dan keimanan dalam menjalani puasa Asyura.
Sebagai bagian dari identitas keagamaan masyarakat Timur Tengah, puasa Asyura menjadi tonggak penting dalam memperkuat persatuan dan kebersamaan.
Masyarakat Muslim di negara-negara tersebut melihat perayaan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas dan keimanan, sambil merayakan kekayaan budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.