Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Laut Sedunia: Panggung Penghargaan atau Kehancuran Ekosistem?

9 Juni 2023   13:19 Diperbarui: 9 Juni 2023   13:22 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, terdapat dorongan untuk beralih ke sumber daya pasir alternatif yang lebih berkelanjutan. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah mendukung pengembangan teknologi dan proses produksi yang menggunakan pasir buatan, limbah konstruksi, atau material daur ulang sebagai pengganti pasir laut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasir laut dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam inovasi teknologi penggalian pasir, diperlukan metode yang ramah lingkungan. Penggunaan alat dan peralatan yang mengurangi kerusakan pada habitat laut serta mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi fokus utama. Selain itu, pengembangan penggalian pasir buatan juga menjadi alternatif yang menarik. Pasir buatan dapat diproduksi melalui proses rekayasa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konstruksi dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Dengan adanya kesadaran global, kerjasama pemerintah dan organisasi non-pemerintah, serta inovasi teknologi yang terus berkembang, diharapkan solusi dan tindakan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari ekspor pasir.

Dalam upaya mengatasi masalah ekspor pasir, terdapat solusi dan tindakan yang telah diimplementasikan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Langkah-langkah ini bertujuan untuk melindungi lingkungan, mengurangi dampak negatif, dan mempromosikan keberlanjutan.

Salah satu solusi yang sedang dilakukan adalah peningkatan kesadaran global tentang ironi ekspor pasir. Kampanye dan pendidikan publik menjadi sarana penting dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan masalah yang terkait dengan ekspor pasir. Melalui kampanye dan pendidikan publik, masyarakat diberikan informasi yang lebih baik mengenai dampak negatif ekspor pasir terhadap lingkungan dan tujuan pelestarian lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik, individu-individu dapat berperan aktif dalam mendukung langkah-langkah pelestarian lingkungan.

Selain itu, pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga terlibat dalam upaya mengatasi masalah ini. Mereka mengatur dan mengawasi ekspor pasir dengan ketat melalui kebijakan dan peraturan yang lebih tegas. Langkah-langkah ini bertujuan untuk membatasi jumlah pasir yang diekspor serta memastikan bahwa penggalian pasir dilakukan dengan bertanggung jawab dan tidak merusak lingkungan. Melalui upaya ini, diharapkan dapat tercipta pengelolaan pasir yang lebih berkelanjutan.

#Ekspor Pasir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun