Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Korban Perceraian pun Bisa Tetap Berprestasi, Kok!

23 Mei 2023   21:16 Diperbarui: 27 Mei 2023   20:16 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak korban perceraian (Pexels.com/Gustavo Fring)

Seperti dikutip dari Kramer, 2012. Sekolah juga dapat menjadi sumber dukungan penting bagi anak-anak yang mengalami perceraian. Guru, konselor, atau teman sekelas yang peka terhadap situasi mereka dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional yang dibutuhkan anak-anak.

Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak juga memainkan peran penting dalam cara mereka merespons dan beradaptasi dengan perceraian orang tua. Gottman & Declaire, 1998 menyebutkan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali dan mengelola emosi mereka cenderung lebih mampu menghadapi perubahan dengan lebih baik. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan memahami perasaan orang lain dapat membantu mereka dalam mengatasi stres dan konflik yang terkait dengan perceraian.

Menyikapi Dampak Perceraian pada Anak

Meskipun dampak perceraian dapat dirasakan oleh anak-anak, bukan berarti mereka tidak dapat mencapai prestasi dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka. Ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu anak-anak menghadapi dampak perceraian dengan lebih baik.

Komunikasi Terbuka dan Jujur

Kelly & Emery, 2003 menjelaskan secara rinci bahwa bagi orang tua yang sudah bulat memutuskan untuk berpisah. Mereka harus senantiasa untuk menjaga komunikasi terbuka dan jujur dengan anak-anak tentang perceraian. Mereka perlu menjelaskan situasi dengan bahasa yang sesuai untuk usia anak, memastikan bahwa anak-anak merasa didengar dan dipahami.

Memberikan Dukungan Emosional

Orang tua harus memberikan dukungan emosional yang konsisten kepada anak-anak. Hetherington & Stanley-Hagan, 1999 menyarankan kedua orang tua yang bercerai harus mau mendengarkan perasaan dan kekhawatiran anak-anak mereka. Orang tua harus mampu memberikan rasa aman, dan menunjukkan cinta dan perhatian. Hal ini diyakini dapat membantu anak-anak merasa lebih stabil dan terjaga kesejahteraannya.

Memelihara Rutinitas yang Stabil 

Amato & Keith, 1991 menyebutkan bahwa memelihara rutinitas yang stabil dan konsisten dapat membantu anak-anak merasa lebih terstruktur dan aman di tengah perubahan. Hal ini termasuk menjaga rutinitas harian, seperti waktu makan, tidur, dan kegiatan yang konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun