Anak dan Dampak Perceraian: Memahami Pengaruh pada Kehidupan Anak
Saya paham sekali, bahwa perceraian memang dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan anak-anak yang terlibat dalam perpisahan rumah tangga. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua anak yang mengalami perceraian orang tua akan mengalami situasi "broken home".Â
Banyak kok anak yang terdampak perceraian orang tuanya tetap mampu meraih prestasi dan mengatasi tantangan yang ada. Mari kita eksplorasi dampak perceraian pada anak-anak, baik secara emosional maupun dalam hal prestasi, serta beberapa faktor yang memengaruhi cara anak-anak merespons dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut.
Pengaruh Emosional perceraian orang tua pada Anak-anak
Ketika orang tua memutuskan untuk berpisah, anak-anak sering kali menjadi penumpang dalam perjalanan emosional yang kompleks. Namun, di tengah gelombang perubahan dan ketidakpastian, terdapat kekuatan yang tak terduga dalam diri mereka. Mereka adalah pahlawan kecil yang mampu mengatasi tantangan dengan ketabahan dan keberanian yang luar biasa.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dan pengaruh buruk dari perubahan situasi rumah tangga orang tua tersebut. Mau tidak mau akan mempengaruhi kondisi emosi dan kejiwaan si anak.
Kesulitan Menyesuaikan Diri
Menurut Indonesian Custody Network, perceraian dapat menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dalam kehidupan mereka. Mereka mungkin mengalami perasaan kehilangan, kebingungan, atau kecemasan karena adanya perubahan dalam struktur keluarga dan rutinitas sehari-hari.
Gangguan Perilaku dan Emosi
Beberapa anak mungkin menunjukkan perubahan perilaku dan emosi setelah perceraian orang tua. Seperti dijelaskan oleh Lansford, 2009, bahwa anak korban perceraian, mereka dapat menjadi lebih sulit dalam mengendalikan emosi, menunjukkan penurunan konsentrasi, atau mengalami gangguan tidur. Beberapa anak juga mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, atau agresiÂ