Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perselingkuhan di Kantor adalah Pengkhianatan dalam Lingkungan Kerja

21 Mei 2023   19:43 Diperbarui: 22 Mei 2023   22:16 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dicatat bahwa data dan fakta ini adalah hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait. Namun, penting untuk diingat bahwa perselingkuhan di tempat kerja dapat bervariasi dalam tingkat prevalensi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan demografis masing-masing tempat kerja.

Sari, A. P., & Pramudito, A. (2018). dalam bukunya yang berjudul Faktor-faktor Penyebab Perselingkuhan di Tempat Kerja: Studi Kasus pada Perusahaan Swasta di Jakarta  menjelaskan bahwa perselingkuhan di kantor memiliki konsekuensi sangat serius, termasuk tingkat stres emosional yang tinggi, reputasi yang hancur, dan bahkan implikasi hukum yang serius. 

Mari kita telusuri fenomena ini lebih dalam dan memahami dampak yang ditimbulkannya.

Stres Emosional

Perselingkuhan di kantor menghasilkan beban emosional yang besar bagi individu yang terlibat. Ketika perselingkuhan terbongkar, timbul perasaan bersalah, penyesalan, dan kecemasan yang mendalam. Stres ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan psikologis individu, serta mengganggu konsentrasi dan kinerja mereka di tempat kerja.

Kerusakan Hubungan

Perselingkuhan di kantor merusak hubungan antara individu yang terlibat, baik dalam konteks hubungan pribadi maupun profesional. Kepercayaan yang telah terbentuk dalam hubungan menjadi hancur, dan sulit untuk membangun kembali kepercayaan tersebut. Hal ini dapat mengganggu kerja tim, kolaborasi, dan keharmonisan dalam lingkungan kerja.

Reputasi yang Rusak

Kabar tentang perselingkuhan di kantor dapat menyebar dengan cepat di kalangan rekan kerja dan atasan. Ini dapat merusak reputasi individu yang terlibat dalam perselingkuhan dan mengganggu hubungan kerja mereka dengan orang lain. Reputasi yang rusak dapat mempengaruhi kesempatan karier dan membatasi pertumbuhan profesional.

Ketidakstabilan Organisasi

Perselingkuhan di kantor dapat menciptakan ketidakstabilan dalam organisasi. Ketika perselingkuhan terbongkar, hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan antara rekan kerja, meningkatkan ketegangan, dan memengaruhi dinamika tim. Akibatnya, produktivitas dan kualitas kerja dapat terpengaruh, serta berpotensi menyebabkan gangguan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Implikasi Hukum

Dalam beberapa kasus, perselingkuhan di kantor dapat melanggar kebijakan perusahaan atau kontrak kerja. Ini dapat berakibat pada tindakan disipliner, pemecatan, atau konsekuensi hukum yang serius. Jika terjadi pelecehan atau penyalahgunaan kekuasaan dalam konteks perselingkuhan, implikasi hukum dapat menjadi lebih rumit dan berpotensi merugikan semua pihak yang terlibat.

Dampak pada Kesejahteraan Pribadi

Perselingkuhan di kantor tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga pada pasangan mereka dan keluarga yang terlibat, misalnya anak-anak.

Mencegah Perselingkuhan di Kantor, Menumpasnya dari Awal

Dalam upaya mencegah perselingkuhan di kantor, langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diimplementasikan. 

Sari, A. P., & Pramudito, A. (2018). dalam bukunya yang berjudul Faktor-faktor Penyebab Perselingkuhan di Tempat Kerja: Studi Kasus pada Perusahaan Swasta di Jakarta  menjelaskan bahwa berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menumpas perselingkuhan di kantor:

Mendorong Transparansi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun