Misalnya, saya dapat mendengarkan keluhan anak dengan empati, tanpa menghakimi atau memberikan kritik. Selanjutnya, saya dapat mendorong anak untuk berbicara tentang perasaannya dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah tersebut.Â
Saya juga dapat memberikan penghargaan dan penguatan positif ketika anak berhasil mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan cara ini, anak akan merasa didengar, dihargai, dan didukung oleh saya sebagai orang tua, sehingga konflik dapat diatasi dan hubungan kami semakin kuat.
Cara mencegah konflik dari sudut pandang anak remaja
Menjadi seorang remaja merupakan masa perkembangan yang penuh dengan tantangan dan konflik. Oleh karena itu, sebagai orang tua, saya menyadari bahwa penting untuk mencegah konflik agar hubungan dengan anak tetap harmonis dan saling mendukung. Salah satu cara yang saya temukan untuk mencegah konflik dengan anak pertama saya yang memasuki usia remaja adalah dengan membangun hubungan yang kuat dan saling percaya.Â
Menurut si sulung, "Saya merasa sangat dihargai ketika orang tua mendengarkan saya secara aktif, menghargai pendapat saya, dan memberikan dukungan emosional."
Selain itu, kata dia : "Saya juga merasa bahwa menjalin komunikasi yang terbuka sangat penting dalam mencegah konflik dengan saya sebagai anak remaja."
Dalam buku "Parenting Teens with Love and Logic", Foster Cline dan Jim Fay menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak remaja.Â
Anak remaja berkata, "Saya merasa senang ketika orang tua saya menunjukkan minat dan ketertarikan pada kegiatan dan hobi saya. Saya juga merasa nyaman ketika orang tua saya membuka ruang untuk diskusi dan mendengarkan pendapat saya, sehingga saya merasa didengar dan dihargai."
Memberikan batasan dan aturan yang jelas juga membantu anak remaja untuk menghindari konflik dengan orang tua. Orang tua menetapkan batasan yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga anak dapat memahami apa yang diharapkan dari dirinya dan memperkuat tanggung jawab serta kemandirian anak.
Terakhir, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan kebutuhan dan perasaan anak remaja. Karena, remaja mengalami masa perubahan yang signifikan dalam hidup mereka, dan orang tua perlu memahami hal ini.Â
Dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective Teens", Sean Covey menekankan pentingnya memahami kebutuhan dan perasaan anak remaja. Orang tua dapat meminta masukan dari anak mengenai kebutuhan mereka, sehingga anak remaja merasa didengar dan dihargai.
Contoh kasus nyata penerapan cara ini adalah ketika anak ingin pergi ke pesta malam bersama teman-teman mereka. Orang tua membahas batasan dan aturan yang jelas, seperti waktu pulang dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.Â