Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Cepat Mengidentifikasi Kemampuan Membaca Awal pada Peserta Didik

8 Mei 2023   19:51 Diperbarui: 10 Mei 2023   10:30 2945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendeteksi kemampuan membaca awal (Pexels.com/Lina Kivaka)

Sebagai seorang guru, saya merasa sangat setuju bahwa guru dapat diibaratkan sebagai seorang koki yang memasak untuk keluarganya. Kedua profesi ini memiliki kesamaan dalam hal memberikan yang terbaik untuk mereka yang mereka layani. Guru ingin memberikan pengajaran terbaik untuk para siswanya, sedangkan koki ingin memberikan hidangan terbaik untuk keluarganya.

Dalam mengajar, salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh guru adalah mengidentifikasi kemampuan membaca awal pada peserta didik. 

Seperti halnya koki yang harus memilih bahan-bahan terbaik untuk menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi, guru juga harus memilih metode terbaik untuk mengidentifikasi kemampuan membaca awal siswa. Metode yang dapat digunakan oleh guru antara lain tes bacaan, observasi, dan diskusi.

Setelah mengidentifikasi kemampuan membaca awal siswa, guru harus memilih metode pengajaran yang sesuai untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca awal mereka. 

Seperti koki yang harus memilih metode memasak yang tepat untuk setiap jenis bahan makanan, guru juga harus memilih metode pengajaran yang tepat untuk setiap jenis siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing siswa, serta memberikan dukungan dan motivasi yang diperlukan.

Ilustrasi mendeteksi kemampuan membaca awal (Pexels.com/Lina Kivaka)
Ilustrasi mendeteksi kemampuan membaca awal (Pexels.com/Lina Kivaka)

Seperti halnya koki yang memasak dengan kasih sayang dan perhatian untuk keluarganya, guru juga harus memberikan pengajaran dengan kasih sayang dan perhatian kepada siswa. Guru harus memahami dan memperhatikan kebutuhan masing-masing siswa, serta memberikan dukungan dan motivasi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan membaca awal mereka.

Sebagaimana koki yang selalu mencari resep baru untuk menciptakan hidangan yang berbeda dan lezat untuk keluarganya, guru juga harus mencari metode dan strategi pengajaran baru yang dapat membantu siswa dalam belajar membaca. Guru harus terus belajar dan berinovasi dalam memilih metode dan strategi pengajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca awal siswa.

Konsep Membaca Awal pada Peserta Didik

Membaca awal merupakan konsep penting dalam pembelajaran membaca di sekolah dasar. Membaca awal adalah kemampuan membaca huruf, suku kata, dan kata-kata sederhana yang diperlukan oleh seorang peserta didik agar dapat memahami bacaan. Pada tahap ini, peserta didik masih belajar membaca dan memerlukan bimbingan dari guru.

Tahap-tahap membaca awal menurut beberapa sumber referensi, terdapat tiga tahap dalam membaca awal, yaitu:

Tahap Pra-bacaan 

Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembelajaran membaca. Saya percaya bahwa peserta didik pada tahap ini masih belajar mengenali huruf dan suku kata serta memahami bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh huruf dan suku kata tersebut.

Tahap Membaca Kata-kata Sederhana 

Tahap ini adalah tahap di mana peserta didik sudah dapat membaca kata-kata sederhana yang terdiri dari 2-3 suku kata. Pada tahap ini, peserta didik masih perlu dibimbing untuk memahami makna dari bacaan yang dibacanya.

Tahap Membaca Berbagai Bacaan 

Tahap ini adalah tahap di mana peserta didik sudah dapat membaca berbagai macam bacaan, seperti cerita pendek, puisi, dan artikel ringan. Pada tahap ini, peserta didik sudah mulai dapat memahami makna dari bacaan yang dibacanya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Awal 

Kemampuan membaca awal pada peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Faktor Kognitif 

Kemampuan kognitif sangat memengaruhi kemampuan membaca awal pada peserta didik. Kemampuan persepsi, memori, dan pengolahan informasi yang baik dapat membantu peserta didik dalam memahami huruf, suku kata, dan kata-kata sederhana yang menjadi dasar dalam membaca awal.

Tunmer, W. E., & Hoover, W. A. (1993) dalam artikelnya yang berjudul Cognitive and linguistic factors in learning to read menjelaskan bahwa kemampuan persepsi, yaitu kemampuan peserta didik dalam menerima dan mengenali informasi melalui panca indera, sangat penting dalam pembelajaran membaca. 

Saya percaya bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan persepsi yang baik akan lebih mudah mengenali huruf dan suku kata yang menjadi dasar dalam membaca awal.

Kemampuan memori juga berperan penting dalam kemampuan membaca awal. Peserta didik yang memiliki kemampuan memori yang baik akan lebih mudah mengingat huruf, suku kata, dan kata-kata yang sudah dipelajari sebelumnya. 

Dalam hal ini, saya percaya bahwa latihan dan pengulangan menjadi kunci penting dalam meningkatkan kemampuan memori peserta didik.

Selain itu, kemampuan pengolahan informasi yang baik juga sangat penting dalam pembelajaran membaca. Peserta didik yang memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik akan lebih mudah memproses informasi yang diterima dari huruf, suku kata, dan kata-kata dalam membaca awal.

Faktor Lingkungan 

Faktor lingkungan seperti keluarga, teman sebaya, dan media juga mempengaruhi kemampuan membaca awal pada peserta didik. 

Keluarga dan teman sebaya dapat memberikan pengaruh positif atau negatif pada kemampuan membaca awal peserta didik, sedangkan media seperti televisi dan gadget juga dapat mempengaruhi kegiatan membaca peserta didik.

Faktor Motivasi 

Faktor motivasi seperti minat dan kepercayaan diri sangat penting dalam meningkatkan kemampuan membaca awal pada peserta didik. 

Peserta didik yang memiliki minat tinggi terhadap membaca dan percaya diri dalam kegiatan membaca akan lebih mudah mengembangkan kemampuan membaca awalnya.

Teknik Mengidentifikasi Kemampuan Membaca Awal pada Peserta Didik 

Teknik mengidentifikasi kemampuan membaca awal pada peserta didik merupakan kunci penting dalam mengembangkan kemampuan membaca pada anak-anak. 

Departemen Pendidikan Nasional melalui buku yang berjudul Panduan Pengembangan Bahan Ajar menjelaskan bahwa teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan membaca awal pada peserta didik antara lain membaca kelompok kata dan frasa, membaca kelompok kata dalam konteks, mengenali kosakata dasar, membaca dengan intonasi dan ekspresi, serta menjawab pertanyaan singkat.

Membaca Kelompok Kata dan Frasa 

Teknik membaca kelompok kata dan frasa bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam membaca dengan baik dan benar, sehingga mampu memahami makna yang terkandung dalam teks. 

Peserta didik diminta untuk membaca kelompok kata dan frasa yang terdapat dalam teks dengan baik dan benar. Teknik ini berguna untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam mengenali dan memahami huruf, suku kata, dan kata-kata sederhana.

Membaca Kelompok Kata dalam Konteks 

Teknik membaca kelompok kata dalam konteks bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam membaca dengan konteks. 

Peserta didik diminta untuk membaca kelompok kata yang terdapat dalam teks dengan memperhatikan konteks yang ada. Teknik ini berguna untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam memahami makna kata-kata yang terdapat dalam teks.

Mengenali Kosakata Dasar 

Teknik mengenali kosakata dasar bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam mengenali kosakata dasar yang sering digunakan dalam teks. 

Peserta didik diminta untuk mengenali kata-kata dasar seperti nama benda, warna, angka, dan sejenisnya. Teknik ini berguna untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam memahami makna kosakata dasar yang terdapat dalam teks.

Membaca dengan Intonasi dan Ekspresi 

Teknik membaca dengan intonasi dan ekspresi bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam membaca dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. 

Peserta didik diminta untuk membaca teks dengan intonasi dan ekspresi yang sesuai dengan makna yang terkandung dalam teks. 

Teknik ini berguna untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam memahami makna yang terkandung dalam teks melalui intonasi dan ekspresi.

Menjawab Pertanyaan Singkat 

Teknik menjawab pertanyaan singkat bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam memahami isi teks. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan singkat yang terkait dengan isi teks yang telah dibaca sebelumnya. 

Teknik ini berguna untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik dalam memahami makna yang terkandung dalam teks dan mengaplikasikannya dalam menjawab pertanyaan.

Langkah-langkah mengidentifikasi kemampuan membaca awal pada peserta didik 

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat saya sarankan untuk mengidentifikasi kemampuan membaca awal pada peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang disarankan oleh Wijaya, E. Y., & Hidayati, F. N. (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Teknik-teknik Membaca Awal pada Anak Usia Dini:

Mengamati Sikap dan Perilaku saat Membaca 

Langkah pertama dalam mengidentifikasi kemampuan membaca awal peserta didik adalah dengan mengamati sikap dan perilaku saat membaca. 

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengamati apakah peserta didik dapat memegang buku dengan benar, mengikuti kata-kata dengan jari, serta mengucapkan kata-kata dengan baik dan benar. 

Observasi terhadap sikap dan perilaku saat membaca ini dapat membantu saya mengidentifikasi apakah peserta didik sudah memahami bagaimana cara membaca dengan baik dan benar.

Memberikan Soal Latihan Membaca Awal 

Saya biasa memberikan soal latihan yang terkait dengan mengenal huruf, membaca suku kata, membaca kata-kata sederhana, dan lain sebagainya. Dengan memberikan soal latihan, saya dapat mengidentifikasi sejauh mana kemampuan peserta didik dalam membaca awal.

Menggunakan Tes Membaca Awal 

Tes membaca awal dapat saya gunakan untuk mengukur kemampuan membaca awal peserta didik secara lebih sistematis. Tes ini biasanya meliputi pengetahuan tentang huruf, membaca suku kata, membaca kata-kata sederhana, dan lain sebagainya. 

Dengan menggunakan tes membaca awal, saya dapat mengidentifikasi secara lebih akurat kemampuan membaca awal peserta didik.

Membuat Catatan Observasi 

Membuat catatan observasi tentang kemampuan membaca awal peserta didik. Catatan ini dapat mencakup hasil observasi dan tes, serta kelemahan dan kelebihan yang ditemukan pada peserta didik. Dengan membuat catatan observasi, saya dapat mengidentifikasi secara lebih lengkap dan mendalam kemampuan membaca awal peserta didik.

Dengan memahami kemampuan membaca awal siswa, saya merasa yakin guru dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan terarah. Karenanya, sebagai guru, penting untuk selalu memantau dan mengasah kemampuan membaca awal siswa, karena kemampuan membaca merupakan fondasi penting bagi kesuksesan belajar di masa depan. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun