Hai-hai, apakah di antara kalian ada yang sering menggunakan nama sendiri dalam percakapan? Kemungkinan besar kalian sedang melakukan ileisme, lho! Ileisme adalah kebiasaan menggunakan nama diri sebagai pengganti kata "saya" dalam percakapan. Namun, jangan langsung menganggap bahwa kebiasaan ini merupakan tindakan sombong atau terlalu egosentris, ya.Â
Sebab, ileisme bisa terjadi secara tidak sadar, lho. Â Dampaknya pun bisa bervariasi tergantung pada konteks dan budaya yang ada. Ayo, kita mengenal lebih dalam lagi tentang fenomena ileisme dalam komunikasi, apa penyebabnya, dan dampaknya yang mungkin timbul.Â
Ileisme dalam bahasa Sunda disebut Nikukur
Saya pernah memiliki teman yang terbiasa menggunakan ileisme saat berbicara. Akan tetapi, saya justru merasa senang saat dia menyebutkan nama dirinya sendiri.Â
Menurut saya, kebiasaan ini sangat membantu karena saya seringkali lupa mengingat nama orang lain, terutama jika kita jarang bertemu dalam waktu yang lama. Dalam bahasa Sunda, kebiasaan ileisme ini disebut "nikukur", yang berasal dari suara burung tikukur atau perkutut dalam bahasa Indonesia.Â
Suara burung ini konon berbunyi "tikukur...tikukur" dengan menyebutkan namanya sendiri. Namun, ironisnya, mungkin saja nama "tikukur" sendiri diberikan setelah seseorang mendengar suara burung tersebut, ya.Â
Sudahlah, meskipun ileisme dapat membantu dalam memudahkan ingatan nama orang lain, kita tetap harus memperhatikan gaya berbicara yang baik dan sopan agar tidak mengganggu dinamika percakapan dan tidak terlihat terlalu egosentris di mata orang lain.
Definisi ileisme, sebab, dampak dan cara mengatasinya
Dilansir dari liputan6.com, dijelaskan bahwa Ileisme merujuk pada kebiasaan seseorang dalam menggunakan nama diri sendiri sebagai pengganti kata "saya" dalam percakapan. Kebiasaan ini bisa terjadi tanpa disadari atau sengaja digunakan untuk tujuan tertentu.Â
Meskipun secara umum ileisme tidak dianggap sebagai perilaku yang buruk atau negatif. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi dan audiens yang berbeda.Â
Karena, bila kita terlalu sering menggunakan ileisme. Hal ini dapat mengganggu dinamika percakapan dan memberikan kesan yang kurang baik juga pada orang lain.Â
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan ileisme dalam berkomunikasi. Pertama, kebiasaan ini dapat muncul secara tidak sadar karena seseorang terbiasa menggunakan nama dirinya dalam berbicara.Â