Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Fenomena Ileisme, Yuk Kenali Apa Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya!

5 April 2023   12:40 Diperbarui: 5 April 2023   12:53 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai-hai, apakah di antara kalian ada yang sering menggunakan nama sendiri dalam percakapan? Kemungkinan besar kalian sedang melakukan ileisme, lho! Ileisme adalah kebiasaan menggunakan nama diri sebagai pengganti kata "saya" dalam percakapan. Namun, jangan langsung menganggap bahwa kebiasaan ini merupakan tindakan sombong atau terlalu egosentris, ya. 

Sebab, ileisme bisa terjadi secara tidak sadar, lho.  Dampaknya pun bisa bervariasi tergantung pada konteks dan budaya yang ada. Ayo, kita mengenal lebih dalam lagi tentang fenomena ileisme dalam komunikasi, apa penyebabnya, dan dampaknya yang mungkin timbul. 

Ileisme dalam bahasa Sunda disebut Nikukur

Saya pernah memiliki teman yang terbiasa menggunakan ileisme saat berbicara. Akan tetapi, saya justru merasa senang saat dia menyebutkan nama dirinya sendiri. 

Menurut saya, kebiasaan ini sangat membantu karena saya seringkali lupa mengingat nama orang lain, terutama jika kita jarang bertemu dalam waktu yang lama. Dalam bahasa Sunda, kebiasaan ileisme ini disebut "nikukur", yang berasal dari suara burung tikukur atau perkutut dalam bahasa Indonesia. 

Suara burung ini konon berbunyi "tikukur...tikukur" dengan menyebutkan namanya sendiri. Namun, ironisnya, mungkin saja nama "tikukur" sendiri diberikan setelah seseorang mendengar suara burung tersebut, ya. 

Sudahlah, meskipun ileisme dapat membantu dalam memudahkan ingatan nama orang lain, kita tetap harus memperhatikan gaya berbicara yang baik dan sopan agar tidak mengganggu dinamika percakapan dan tidak terlihat terlalu egosentris di mata orang lain.

Definisi ileisme, sebab, dampak dan cara mengatasinya

Dilansir dari liputan6.com, dijelaskan bahwa Ileisme merujuk pada kebiasaan seseorang dalam menggunakan nama diri sendiri sebagai pengganti kata "saya" dalam percakapan. Kebiasaan ini bisa terjadi tanpa disadari atau sengaja digunakan untuk tujuan tertentu. 

Meskipun secara umum ileisme tidak dianggap sebagai perilaku yang buruk atau negatif. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi dan audiens yang berbeda. 

Karena, bila kita terlalu sering menggunakan ileisme. Hal ini dapat mengganggu dinamika percakapan dan memberikan kesan yang kurang baik juga pada orang lain. 

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan ileisme dalam berkomunikasi. Pertama, kebiasaan ini dapat muncul secara tidak sadar karena seseorang terbiasa menggunakan nama dirinya dalam berbicara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun