Hai teman-teman, selamat datang di artikel saya kali ini! Kita semua tahu bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang suci dan penuh berkah. Namun, seringkali pengeluaran kita cenderung meningkat selama bulan Ramadhan. Â Terutama dengan adanya tradisi berbuka puasa bersama, membeli makanan dan minuman yang lebih banyak dari biasanya, serta kegiatan lain yang mungkin sebenarnya tidak perlu.Â
Oleh karena itu, saya ingin berbagi dengan kalian tentang 5 pengeluaran boros selama Ramadhan yang sebenarnya bisa dihemat. Mari kita simak artikel ini sampai selesai!
Sebenarnya artikel ini saya tulis khusus untuk diri sendiri, ya. Sebab, setiap tiba bulan Ramadhan, selalu saja masalah yang sama terulang kembali.Â
Bukan masalah cinta atau apa, ya. Itu tuh, pengeluaran yang tiba-tiba saja menjadi tidak terkendali. Padahal, anggaran kan cuman segitu-segitu saja, alias tetap sama setiap bulannya. Aduh bestie, kepala emak pening kalau memikirkan hal ini. Kadang sering merenung sambil memandang catatan belanja, apa sih sebenarnya penyebab dari semua hal ini?Â
5 pengeluaran boros saat puasa Ramadhan di keluarga saya
Di kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang 5 pengeluaran boros yang sering terjadi di keluarga saya selama bulan puasa Ramadhan.Â
Walaupun bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat, namun seringkali kita terjebak dalam pengeluaran yang tidak perlu, terutama karena tradisi berbuka puasa bersama atau membeli makanan dan minuman yang lebih banyak dari biasanya.
Oleh karena itu, saya berharap dengan berbagi pengalaman ini, kita bisa belajar bagaimana mengatur keuangan dan menghemat pengeluaran selama bulan Ramadhan. Jadi, yuk, simak penjelasannya secara lebih detail! Â
Double persiapan buka dan sahurÂ
Pada bulan Ramadhan, persiapan buka dan sahur menjadi hal yang penting. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber pengeluaran yang besar.Â
Hal yang sama juga terjadi di keluarga saya. Terkadang saya memasak untuk buka dan sahur. Tapi, selain saya sudah memasak, suami juga beli lauk sepulang kerja. Begitu pun dengan anak-anak, dari uang jajan yang saya berikan setiap hari. Mereka pun membeli lauk makan sesuai selera mereka.Â
Jadi, banyak makanan yang menjadi sia-sia. Kadang, lauk yang sudah dibeli tersebut, akhirnya hanya dicicip sedikit saja. Selanjutnya, dibiarkan begitu saja. Kadang-kadang kalau tidak masak, Â kami juga membeli makanan di luar rumah atau membeli terlalu banyak makanan untuk persiapan buka dan sahur.Â
Padahal, jika saya memasak sendiri di rumah, anak-anak dan suami mau konsisten makan dengan lauk di rumah. Pasti lebih hemat dan lebih sehat.Â
Tergoda untuk membeli gorengan dan es campur
Selama bulan Ramadhan, banyak penjual makanan dan minuman yang bertebaran di pinggir jalan. Kami di keluarga juga terkadang tergoda untuk membeli makanan atau minuman yang tidak perlu, padahal persediaan makanan di rumah sudah cukup.Â
Oleh karena itu, kami berusaha untuk lebih disiplin dalam mengatur keuangan dan menghindari pembelian yang tidak perlu. Selain itu, kami juga mencoba untuk membuat makanan atau minuman sendiri di rumah, agar lebih sehat dan juga lebih hemat.
Jajan seblak, bakso dan lain-lain setelah sholat tarawih
Seringkali usai sholat tarawih, keluarga saya dan juga mungkin keluarga lainnya suka jajan makanan seperti seblak, bakso, dan lainnya. Padahal, masih banyak sisa makanan berbuka yang bisa dimanfaatkan untuk sahur keesokan harinya di rumah. Hal ini tentu mengakibatkan pengeluaran yang tidak perlu dan kurang sehat bagi kesehatan kita.Â
Oleh karena itu, keluarga saya mencoba lebih bijak dalam mengatur waktu dan pengeluaran selama Ramadhan, agar tidak lagi membeli makanan yang tidak diperlukan setelah sholat tarawih.Â
Ada anggapan bahwa saat berbuka dan sahur harus makan dengan lauk yang enak
Seringkali terdapat pandangan bahwa saat berbuka dan sahur harus makan dengan lauk yang enak, dengan alasan bahwa ini hanya terjadi sekali dalam setahun. Namun, pandangan tersebut seringkali mengakibatkan pengeluaran yang boros untuk membeli makanan yang mahal atau bahan makanan yang sebenarnya tidak diperlukan.Â
Sebenarnya, kita tetap bisa makan makanan yang enak dan nikmat selama Ramadhan, namun dengan lebih bijak dan hemat. Kita bisa memanfaatkan bahan makanan yang sudah ada di rumah atau memilih makanan yang lebih sederhana namun tetap enak dan bergizi.
 Dengan demikian, kita tidak hanya bisa menghemat pengeluaran, tetapi juga tetap menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan.  dalih, sekali dalam setahun, masa puasa berbukanya dengan ikan asinÂ
Alokasi dana untuk memberi kepada keluarga saat lebaran, orang yang kerja di rumah, dan sanak saudara
Terkadang, kita merasa perlu memberikan uang atau hadiah kepada keluarga saat lebaran, orang yang bekerja di rumah, dan sanak saudara. Namun, jika tidak diatur dengan baik, hal ini bisa membuat pengeluaran kita membengkak dan menjadi tidak terkendali.
 Oleh karena itu, kami di keluarga saya berusaha untuk mengatur alokasi dana untuk memberikan hadiah saat lebaran dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan keuangan kami.Â
Selain itu, kami juga mencoba untuk memberikan hadiah yang sederhana namun tetap bermakna, seperti buku atau benda yang dibutuhkan oleh penerima hadiah. Dengan demikian, kami bisa tetap memberi hadiah namun tidak mengganggu keuangan kami.
Nah, itulah pembahasan kita tentang 5 pengeluaran boros yang kerap terjadi saat bulan puasa Ramadhan. Meski terkadang sulit untuk dihindari, dengan sedikit disiplin dan kreativitas, kita tetap bisa menghemat pengeluaran selama bulan suci ini.Â
Jadi, mari jaga keuangan dengan bijak dan nikmati hidangan yang lebih hemat dan sehat. Selamat menunaikan ibadah puasa, dan semoga kita selalu dirahmati-Nya. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H