Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Sejati Sang Penulis Bagian 2, Pertemuan Tidak Terduga

28 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   10:02 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cinta Sejati (Pexels.com/Mann Quang)

Saat mereka sedang asyik berbicara, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Mereka terpaksa mencari tempat berteduh dan memilih untuk masuk ke sebuah kafe yang berada di dekatnya.

Di dalam kafe, Rindang dan Ario terus berbincang-bincang. Semakin lama, semakin terbuka rasa kangen dan rindu di antara mereka. Namun, di balik itu semua, Rindang merasa ragu dan takut pada perasaannya sendiri. Ia tahu bahwa hal ini bukanlah yang seharusnya ia lakukan, apalagi ia adalah seorang istri yang harus setia pada suaminya.

Namun, bagaimana Rindang dapat menahan perasaannya ketika hatinya merindukan Ario begitu sangat? Dan apakah Ario juga masih merasakan hal yang sama? Semua pertanyaan ini menghantuinya sepanjang malam.

Rindang merasa canggung di awal pertemuan dengan Ario. Namun, seiring berjalannya acara, keduanya semakin terbuka satu sama lain dan saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Rindang merasa ada magnet yang kuat antara dirinya dan Ario, seperti kembali ke masa lalu saat mereka masih muda dan saling mencintai.

Mereka terus berbicara dan tertawa bersama hingga larut malam. Saat acara usai dan tamu-tamu mulai beranjak pulang, Rindang merasa sedih harus berpisah dengan Ario lagi. Dia merasa kembali ke dunianya yang membosankan, di mana dia hanya merasa terikat dengan pernikahan yang diatur oleh orang tuanya.

Saat Ario hendak pergi, Rindang memberikan nomor teleponnya dan berjanji akan tetap menjalin kontak dengan Ario. Setelah itu, keduanya berpisah dengan harapan bertemu lagi di masa depan. Setelah pertemuan itu, Rindang merasa sulit untuk menghilangkan bayangan Ario dari pikirannya. Dia merasa terusik dan tersiksa oleh kehadirannya, meskipun dia tahu bahwa bertemu Ario kembali bisa berbahaya bagi kehidupannya.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun