Mencoba  berpenampilan kulit hitam dilakukan oleh mereka yang kurang memahami atau menghargai budaya orang kulit hitam. Mereka mungkin merasa bahwa mengadopsi penampilan ini tidak masalah atau tidak menyadari konsekuensi yang terkait.
Ingin merasakan pengalaman orang kulit hitam
Ada juga orang yang mencoba hal tersebut semata-mata karena mereka tertarik dengan budaya orang kulit hitam dan ingin merasakan pengalaman yang sama seperti orang kulit hitam. Namun, mereka mungkin tidak menyadari bahwa mengadopsi penampilan ini secara tidak otentik dapat dianggap sebagai bentuk pengambilalihan budaya yang merugikan.
Stereotipe yang keliru
Stereotip adalah keyakinan yang umumnya tidak akurat atau tidak benar tentang suatu kelompok orang atau kejadian yang sering diulang-ulang dalam budaya populer atau media massa. Stereotip yang keliru dapat mempengaruhi cara orang berinteraksi dengan kelompok tersebut dan juga dapat memengaruhi perasaan orang dalam kelompok tersebut tentang diri mereka sendiri.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan pengambilalihan budaya atau perilaku blackfishing. Penting bagi kita semua untuk memahami dan menghormati budaya orang lain tanpa meniru atau mengambil alih secara tidak pantas.
Apa itu Blackfishing?
Dixon, A. R., & Peters, J. W. dalam jurnal ilmiah mereka yang berjudul Social Media's Role in Blackfishing and Cultural Appropriation mengemukakan tentang blackfishing adalah fenomena di mana seseorang dengan kulit putih atau non-hitam mengenakan riasan dan pakaian atau menggunakan gaya rambut untuk menyerupai penampilan orang kulit hitam. Fenomena ini menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai tindakan yang mengambil kesempatan dari budaya dan pengalaman orang kulit hitam.Â
Namun, dalam artikel ini, saya ingin membahas blackfishing dari perspektif yang berbeda dan mungkin tidak terduga. Pertama-tama, saya ingin menunjukkan bahwa blackfishing tidak selalu memiliki konotasi negatif. Dalam beberapa kasus, blackfishing bisa menjadi cara bagi seseorang untuk menunjukkan penghargaan dan cinta kepada budaya kulit hitam.
Misalnya, seorang selebriti dengan kulit putih dapat memakai busana tradisional Afrika atau gaya rambut yang biasa dipakai oleh orang kulit hitam sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter atau sebagai upaya untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas kulit hitam.
Namun, tentu saja, blackfishing bisa sangat merugikan ketika digunakan sebagai bentuk pencitraan palsu untuk mendapatkan keuntungan sosial atau finansial. Misalnya, seorang influencer kulit putih yang memakai riasan dan aksesori yang meniru penampilan orang kulit hitam untuk meningkatkan popularitasnya di media sosial. Dalam kasus seperti ini, blackfishing tidak hanya merusak kredibilitas orang yang terlibat, tetapi juga memperkuat sistem yang mengeksploitasi dan merendahkan komunitas kulit hitam.
Namun, persoalan yang lebih besar lagi adalah bahwa blackfishing dapat mengaburkan garis antara penghargaan dan pengambilalihan budaya. Seringkali, orang kulit putih yang terlibat dalam blackfishing mungkin tidak menyadari atau mengabaikan pentingnya konteks dan sejarah budaya kulit hitam. Misalnya, seseorang dapat mengenakan busana Afrika tanpa mengetahui makna dan pentingnya motif yang digunakan dalam busana tersebut bagi komunitas yang memakainya.