"Tadi pagi, waktu aku main di taman. Saya sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tidak ada."
"Kamu sudah mencoba tanya ke petugas taman? Mereka biasanya menyimpan barang-barang yang ditemukan di taman."
"Sudah, tapi mereka bilang tidak menemukan bonekaku. Aku sangat sedih."
"Tenang saja, pasti ada jalan keluar. Kamu tahu, aku dulu juga pernah kehilangan bonekaku waktu kecil. Tapi, ibuku memberi aku boneka kelinci warna merah muda yang baru dan aku menyukainya juga."
Arini mengajak anak tersebut mencari bonekanya, tetapi setelah mencari selama beberapa waktu, mereka tidak bisa menemukannya. Meski Arini telah berusaha memberikan semangat dan menghibur anak tersebut, tetapi anak tersebut masih menangis. Arini merasa sedih dan berpikir tentang bagaimana ia bisa menghibur anak tersebut.
Kemudian, Arini teringat tentang kisah masa kecilnya saat ia juga kehilangan bonekanya. Saat itu, Arini merasa sangat sedih dan ia ingin menangis, tetapi ibunya mengajaknya untuk memeluk bonekanya yang lain, yaitu sebuah kelinci berwarna merah muda. Saat itu, Arini merasa bahwa kelinci merah muda itu menjadi teman terbaiknya dan ia selalu merasa lebih baik saat memeluknya.
"Nak, kenapa kamu menangis?"
"Bonekaku hilang, Mama. Aku ga tau kemana dia pergi."
"Wah, kasihan kamu. Kamu merasa kehilangan sekali ya?"
"Iya, Mama. Bonekaku teman baikku, dia selalu ada di sampingku."
"Tenang, nak. Mama punya solusi. Lihat, ini ada boneka kelinci warna merah muda yang baru. Kamu suka?"