Yusman bekerja di sebuah perusahaan manufaktur sebagai supervisor selama hampir 10 tahun. Ia merasa sudah nyaman dengan pekerjaannya dan merasa telah memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan tersebut. Namun, tiba-tiba seiring badai resesi yang mulai mengamuk di tahun 2023 ini. Â Ia di-PHK secara tiba-tiba dengan alasan karena adanya restrukturisasi perusahaan.
Yusman merasa terkejut dan sedih dengan keputusan tersebut. Ia merasa bahwa ia telah kehilangan identitasnya sebagai seorang supervisor dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencari pekerjaan baru. Namun, setelah merenung dan berbicara dengan keluarganya, ia memutuskan untuk melihat situasi tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk mencoba hal baru.
Yusman memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri, yakni freelance. Ia memutuskan untuk memanfaatkan keahliannya di bidang manufaktur dan membuka usaha freelance yang bergerak di bidang jasa konsultasi manufaktur. Yusman mulai mempromosikan bisnisnya dengan membuat website dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar.
Meskipun awalnya sulit, Yusman tidak menyerah. Ia terus bekerja keras dan membangun portopolio dan memperbaiki bisnisnya hingga akhirnya ia mendapatkan klien-klien yang cukup banyak. Dalam waktu 2 tahun, bisnis freelance-nya mulai berkembang pesat dan ia bahkan dapat mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantunya mengelola bisnis tersebut.
Yusman merasa bersyukur telah mengambil langkah untuk mencoba hal baru setelah di-PHK. Ia merasa bahwa kini ia memiliki kendali atas hidupnya sendiri dan dapat mengembangkan bakat dan keterampilannya lebih jauh lagi. Meskipun perjalanan menuju kesuksesannya tidak mudah, ia merasa bahwa ia telah tumbuh dan berkembang sebagai seorang individu dan wirausahawan yang lebih tangguh.
Alasan Yusman Memilih Bisnis Freelance
Yusman sebagai mantan pekerja manufaktur mempertimbangkan untuk terjun ke dunia freelance, bukan tanpa alasan. Karena, dunia freelance menawarkan banyak kesempatan bagi para profesional yang ingin bekerja secara independen dan mengejar karir yang lebih fleksibel.Â
Sebagai mantan pekerja manufaktur, Yusman memiliki keterampilan dan pengalaman yang berguna dan bisa diterapkan dalam pekerjaan freelance, terutama dalam bidang seperti penulisan teknis, pengeditan, penulisan konten, dan pekerjaan administratif.
Sebelum memulai karir freelance, Yusman sebagai mantan pekerja manufaktur harus mempertimbangkan untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman tambahan yang relevan untuk pekerjaan freelance, seperti menyelesaikan kursus atau mengambil sertifikasi.Â
Yusman juga harus membangun portofolio yang menunjukkan keterampilan dalam pekerjaan sebelumnya dan memanfaatkan jaringan untuk menemukan klien potensial. Dengan persiapan yang tepat dan tekad yang kuat, Yusman sebagai mantan pekerja manufaktur dapat memulai karir yang sukses sebagai freelancer.
Setelah terjun dan memulai bisnis freelance, Yusman merasakan beberapa hal yang sangat menguntungkan bagi dirinya dari beberapa hal berikut:
1. Kesempatan untuk mengatur jadwal kerja sendiri
Sebagai seorang freelancer, Yusman memiliki kendali atas jadwal kerjanya dan dapat menentukan kapan dan di mana ia ingin bekerja. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan kantoran dan memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarga.
2. Potensi penghasilan yang lebih besar
Yusman dapat menentukan tarif yang lebih tinggi dalam bisnis freelance-nya. Ia pun sangat gembira karena bisa  bekerja dengan klien yang membayar dengan baik. Selain itu, sebagai seorang pekerja independen, Yusman dapat mengurangi biaya operasional dan tidak perlu membayar biaya-biaya yang terkait dengan pekerjaan kantoran seperti biaya transportasi, makan siang, atau pakaian khusus.
3. Meningkatkan keahlian dan pengalaman
Dengan bergabung di freelance, Yusman dapat bekerja dengan klien dari berbagai industri yang berbeda dan menyelesaikan proyek-proyek yang menantang. Hal ini dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keahlian dan pengalaman di bidang tertentu dan memperluas jaringan profesional.
4. Lebih banyak kendali atas karir
Sebagai seorang freelancer, Yusman memiliki kendali penuh atas karirnya dan dapat memilih klien atau proyek yang sesuai dengan minat atau tujuan karirnya. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengambil kendali atas karir dan membangun portofolio yang dapat membuka peluang kerja yang lebih besar di masa depan.
5. Dapat mengejar passion dan kepentingan pribadi
Yusman dapat memilih proyek-proyek yang sesuai dengan passion dan kepentingan pribadi. Hal ini memungkinkan seseorang untuk merasa lebih termotivasi dan puas dengan pekerjaannya dan mengalami rasa kepuasan yang lebih besar.
Perbedaan antara Kerja Kantoran dan Freelance
Bekerja kantoran dan freelance adalah dua jalur karir yang sangat berbeda. Bekerja di kantor memberikan keamanan finansial, tunjangan, dan jaminan kerja yang stabil, sementara menjadi freelancer memberikan fleksibilitas yang besar, kesempatan untuk mengelola waktu sendiri, dan kebebasan untuk memilih klien dan proyek yang ingin dikerjakan.Â
Namun, kedua jalur karir ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan memilih salah satu bisa menjadi pilihan sulit bagi banyak orang. Itulah yang dirasakan oleh Yusman saat ini, ketika ia terjun dan bergabung di dalam bisnis freelancer.
1. Tidak ada jaminan pendapatan yang stabil
Pendapatan yang Yusman peroleh tidak menentu. Dapat bervariasi tergantung pada klien dan proyek yang tersedia. Ini berarti bahwa seseorang tidak memiliki jaminan pendapatan yang stabil seperti pada pekerjaan kantoran.
2. Tidak ada jaminan kesejahteraan dan tunjangan
Sebagai seorang freelancer, Yusman tidak memiliki akses ke tunjangan kesejahteraan seperti asuransi kesehatan, asuransi kerja, atau dana pensiun yang sering disediakan oleh perusahaan pada pekerjaan kantoran.
3. Tugas administratif yang lebih besar
Yusman mendapatkan pekerjaan tambahan, yakni harus menangani tugas administratif seperti pembuatan faktur, pembayaran pajak, dan pengaturan keuangan secara mandiri. Hal ini dapat memakan waktu dan mengganggu fokus dari tugas-tugas yang sebenarnya.
4. Kesulitan membangun reputasi dan menemukan klien
Yusman juga berproses, Â harus membangun reputasi dan jaringan profesional dari awal. Hal ini dapat memakan waktu dan mengharuskan seseorang untuk memasarkan dirinya dan menemukan klien secara mandiri.
Tips untuk Memulai Karier Freelance setelah PHK
The Ultimate Guide to Freelance Writing Jobs for Beginners oleh Elna Cain adalah sebuah buku yang bertujuan untuk membantu para penulis pemula memulai karir sebagai penulis lepas atau freelancer. Buku ini membahas berbagai aspek dalam memulai karir sebagai penulis lepas, mulai dari membangun portofolio dan menemukan klien hingga menetapkan tarif dan mengembangkan bisnis.
Berikut adalah beberapa tips untuk memulai karir freelance setelah PHK berdasarkan The Ultimate Guide to Freelance Writing Jobs for Beginners :
1. Bangun portofolio
Untuk menunjukkan kepada calon klien bahwa seseorang memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan, penting untuk memiliki portofolio yang menunjukkan karya-karya sebelumnya. Seseorang dapat memulai dengan membuat proyek-proyek pada waktu luang atau mengerjakan proyek-proyek kecil untuk teman atau keluarga sebagai referensi.
2. Tetapkan tarif yang wajar
Penting untuk menetapkan tarif yang adil dan bersaing dengan tarif freelance di bidang yang sama. Seseorang dapat melakukan riset tarif di pasar dan memperhitungkan biaya hidup dan kebutuhan keuangan pribadi sebelum menetapkan tarif.
3. Pilih platform untuk mempromosikan jasa
Ada banyak platform untuk mempromosikan jasa freelance seperti Upwork, Freelancer, Fiverr, dan banyak lagi. Seseorang dapat memilih beberapa platform yang sesuai dengan keahlian dan target pasar.
4. Promosikan diri secara online
Selain platform freelance, seseorang dapat mempromosikan jasa secara online melalui media sosial, blog, atau situs web pribadi. Seseorang dapat menggunakan kata kunci yang relevan dengan bidang keahlian untuk membantu calon klien menemukan jasa yang ditawarkan.
5. Kelola waktu dengan baik
Sebagai seorang freelancer, waktu adalah aset terbesar. Penting untuk mengatur jadwal dengan baik dan mengatur prioritas tugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien.
6. Tingkatkan keahlian dan pengalaman
Untuk dapat terus bersaing dengan freelancer lainnya, seseorang harus selalu meningkatkan keahlian dan pengalaman di bidang tertentu. Seseorang dapat mengikuti pelatihan, kursus, atau membaca buku dan artikel terbaru untuk mempelajari tren dan perkembangan terkini.
7. Jalin hubungan dengan klien
Setelah mendapatkan klien, penting untuk menjalin hubungan yang baik dan membangun kepercayaan dengan mereka. Seseorang dapat memberikan layanan yang berkualitas dan berkomunikasi dengan baik untuk membangun kepercayaan dan memperoleh ulasan positif yang dapat membantu menarik klien baru di masa depan.Â
Memutuskan untuk beralih dari bekerja di kantor ke bisnis freelance adalah keputusan yang bisa sangat bermanfaat untuk kehidupan kamu. Meskipun tentu saja ada beberapa tantangan dalam menjalankan bisnis ini, seperti menemukan klien dan mengatur keuangan. Namun, dengan keterampilan dan tekad yang tepat, Kamu pasti berhasil. Jadi, jika setelah PHK kamu mempertimbangkan untuk memulai bisnis freelance, saya ucapkan selamat dan jangan takut untuk mencoba!*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H