Namun, kedua jalur karir ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan memilih salah satu bisa menjadi pilihan sulit bagi banyak orang. Itulah yang dirasakan oleh Yusman saat ini, ketika ia terjun dan bergabung di dalam bisnis freelancer.
1. Tidak ada jaminan pendapatan yang stabil
Pendapatan yang Yusman peroleh tidak menentu. Dapat bervariasi tergantung pada klien dan proyek yang tersedia. Ini berarti bahwa seseorang tidak memiliki jaminan pendapatan yang stabil seperti pada pekerjaan kantoran.
2. Tidak ada jaminan kesejahteraan dan tunjangan
Sebagai seorang freelancer, Yusman tidak memiliki akses ke tunjangan kesejahteraan seperti asuransi kesehatan, asuransi kerja, atau dana pensiun yang sering disediakan oleh perusahaan pada pekerjaan kantoran.
3. Tugas administratif yang lebih besar
Yusman mendapatkan pekerjaan tambahan, yakni harus menangani tugas administratif seperti pembuatan faktur, pembayaran pajak, dan pengaturan keuangan secara mandiri. Hal ini dapat memakan waktu dan mengganggu fokus dari tugas-tugas yang sebenarnya.
4. Kesulitan membangun reputasi dan menemukan klien
Yusman juga berproses, Â harus membangun reputasi dan jaringan profesional dari awal. Hal ini dapat memakan waktu dan mengharuskan seseorang untuk memasarkan dirinya dan menemukan klien secara mandiri.
Tips untuk Memulai Karier Freelance setelah PHK
The Ultimate Guide to Freelance Writing Jobs for Beginners oleh Elna Cain adalah sebuah buku yang bertujuan untuk membantu para penulis pemula memulai karir sebagai penulis lepas atau freelancer. Buku ini membahas berbagai aspek dalam memulai karir sebagai penulis lepas, mulai dari membangun portofolio dan menemukan klien hingga menetapkan tarif dan mengembangkan bisnis.
Berikut adalah beberapa tips untuk memulai karir freelance setelah PHK berdasarkan The Ultimate Guide to Freelance Writing Jobs for Beginners :