Ketiga, menghormati perbedaan yang ada diantara mereka. Dari  mulai perbedaan ras, warna kulit, agama, golongan, dan lain-lain. Karena, kunci kita hidup bahagia di dunia ini, salahsatunya adalah hubungan yang terjalin secara harmonis di antara kita. Sedikit saja ada perpecahan atau intoleran. Maka, kebahagiaan dalam masyarakat akan hilang.
Keempat, kerja keras adalah kunci keberhasilan. Warga masyarakat di Finlandia memiliki keyakinan bahwa hanya dibutuhkan 5% bakat untuk menjadi sukses. Sedangkan, kita memerlukan hampir 95% kerja keras. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk menjadi sukses dan berhasil. Kita jangan mencari alasan, dengan berlindung di balik ungkapan, "Gak ada bakat."
2. Standar Kompetensi Calon Guru dan Guru
Sudah menjadi rahasia umum, jika guru yang bertugas mengajar di sekolah-sekolah Finlandia merupakan guru dengan kualitas terbaik. Selain itu, para guru di Finlandia juga menjadikan guru sebagai pekerjaan utama mereka.Â
Hal ini disebabkan oleh, perhatian negara terhadap gaji guru di Finlandia sangat besar sekali. Masyarakat Finlandia juga sangat menghormati orang yang berprofesi sebagai guru.
Agar bisa lulus menjadi calon guru di Finlandia, kita harus memiliki standar kompetensi yang tinggi. Sebab, peraturan di sana menyebutkan bahwa semua guru di Finlandia harus bergelar master, walaupun mengajar di sekolah dasar. Melalui kompetensi para gurunya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi terhadap profesi mereka sebagai pendidik. Kualitas pendidikan di Finlandia selalu terjaga dengan baik, dan menjadi negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
3. Digital
Peserta didik di Finlandia belajar secara digital, menggunakan piranti teknologi, dan belajar teknologi dengan didukung oleh tenaga pengajar ahli yang bergelar profesor. Hampir sebagian besar kurikulum Nasional di Finlandia menekankan pada proses pembelajaran berbasis digital.
Berdasarkan hal itu, menurut studi dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menempatkan Finlandia menjadi negara satu-satunya yang memiliki peserta didik dengan kemampuan literasi yang tinggi, dan tingkat harapan hidup yang baik.Â
4. Satu data
Sistem pendaftaran peserta didik untuk masuk ke sebuah jenjang sekolah hanya dilakukan satu kali saja, yakni saat anak mendaftar sekolah di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Sehingga, orang tua dan peserta didik tidak direpotkan lagi dengan urusan administrasi, melengkapi persyaratan, dan memilih sekolah yang sesuai untuk anak-anaknya.Â
Hal ini membuat pendidikan menjadi sebuah hal yang mudah, gratis, dan menyenangkan bagi masyarakat Finlandia. Sehingga, peserta didik fokus untuk belajar, mengamalkan karakter baik, dan meningkatkan kompetensi mereka.Â
Itulah, 4 kunci sukses Finlandia dalam menjadikan negaranya sebagai satu-satunya negara yang dijadikan rujukan dalam dunia pendidikan. Semoga, ada hal baik yang dapat kita contoh dan terapkan dalam sistem pendidikan kita di Indonesia. Agar negara kita pun menyusul menjadi negara dengan pendidikan yang berkualitas. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H