Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Kunci Sukses Finlandia Menjadi Negara dengan Kualitas Pendidikan Terbaik di Dunia

13 Desember 2022   18:21 Diperbarui: 13 Desember 2022   18:49 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunci Sukses Pendidikan di Finlandia (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Guru adalah salahsatu dari empat jenis manusia yang bisa mengubah tatanan dunia. 

Kunci Sukses Finlandia Menjadi Negara dengan Kualitas Pendidikan Terbaik di Dunia- Finlandia sebagai sebuah negara maju dan terkenal di dunia, dapat dikatakan unggul di hampir semua bidang kehidupan. Dari mulai bidang ekonomi, kebebasan sipil, kualitas hidup, bidang pendidikan, serta negara dengan warga masyarakat paling bahagia. 

Dalam bidang pendidikan, Finlandia begitu sangat menghormati profesi guru. Bentuk apresiasi dan penghormatan tersebut dibuktikan oleh finlandia dengan cara: seleksi untuk menjadi mahasiswa keguruan sangatlah ketat dan sulit, menjadi guru harus bergelar master atau S2, gaji guru sangat tinggi, bahkan berada di atas profesi lain. Guru di Finlandia mendapat gaji sekitar 2520 Euro atau sekitar 40 juta rupiah. 

Bagus dan kerennya kualitas pendidikan di Finlandia, menurut Kadisdik Sumedang, H. Agus Wahidin, S.Pd.,M.Si. yang pulang dari kunjungan kerja ke Finlandia dan Estonia baru-baru ini, dapat dilihat juga dari tingkat kedisiplinan warganya. Hal itu, dialami sendiri oleh Pak Kadis. Saat beliau, bapak Bupati Sumedang, H. Donny Ahmad Munir, ST.MM. beserta rombongan menginap di sebuah hotel. 

Nah, pada saat makan Pak Kadis berniat untuk bersantap di luar yang disediakan oleh pihak hotel. Kebetulan di sebrang hotel tersebut terletak sebuah restoran yang lumayan besar dan terlihat enak makanannya. "Daripada jauh-jauh mencari restoran, mending mencoba yang dekat saja dulu."

Hanya terpisah oleh jalan raya dengan kondisi lengang tanpa ada kendaraan dan pejalan kaki yang melintas, sebagai orang Indonesia. Pak Kadis berfikir, untuk menuju ke restoran tersebut tinggal berjalan kaki saja menyebrang jalan. 

Tapi, ternyata Bapak dari KBRI yang mendampingi mengatakan bahwa, untuk sampai di tempat tersebut kita tidak bisa begitu saja menyebrang melalui jalan tersebut. Melainkan harus berjalan dulu sekitar 100 meter, baru setelah ada jembatan penyebrangan. Pak Kadis beserta rombongan bisa sampai di restoran tersebut. 

Terlihat seperti sepele dan tidak praktis. Namun, itulah sebuah bukti yang tidak dapat kita pungkiri. Bahwa, hasil dari pendidikan sangat melekat dalam jiwa masyarakat di sana.

Selama kurang lebih sebelas hari berada di sana. Pak Kadis fokus untuk mencari dan menemukan hal-hal berbeda yang ada di Finlandia dan tidak ada di negara kita. Dari mulai suhu Finlandia yang berada pada kisaran minus 3 derajat celcius. Bisa dibayangkan tuh, bagaimana menggigilnya kita. 

Lembang dan Pangalengan saja yang bersuhu 16 derajat saat dini hari sudah bisa membuat linu semua tulang-tulang kita. Apalagi ini, minus lho. Kedua, di Finlandia tidak terdengar suara klakson, seperti yang biasa ada di negara kita. Itu karena, di sana klakson hanya dibunyikan sebagai ungkapan kemarahan.

Ketiga, di sana kita tidak akan menemukan polisi, satpam, tukang parkir dan gelandangan serta pengemis berada di jalan-jalan. Kita juga tidak akan menemukan sampah berserakan, selokan yang mampet, atau air yang tergenang di jalan raya. Karena, sistem disana sudah digital dan saluran drainase yang canggih dan ramah lingkungan.

Keempat, berlaku satu tiket untuk semua kendaraan yang kita naikki. Entah itu bus, kereta api, dan yang lainnya. Bahkan, saking disiplin dan warganya taat aturan. Saat naik kendaraan, tidak akan kita temui petugas yang memeriksa tiket. Wah, kalau di negara kita, hal ini tentu akan menyebabkan kerugian ya. Bagi pihak pengusaha transportasi. Karena, akan banyak warga yang naik kendaraan tanpa memiliki tiket.

Masih banyak kisah lain tentang keberhasilan pendidikan di Finlandia yang diceritakan oleh Pak Kadis. Pasti kamu penasaran, kan? Bagaimana kunci sukses guru-guru di Finlandia dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik. Sehingga, bisa melekat dan diamalkan sepanjang kehidupan mereka.

Kunci Sukses Pendidikan di Finlandia

Menurut sejarah, negara Finlandia merupakan daerah teritori yang diperebutkan oleh kedua bangsa besar, yakni Rusia dan Swedia. Dilansir dari bbc.com, bahwa pada abad ke-13 Finlandia berada di bawah kekuasaan Swedia. 

Kedatangan bangsa Swedia ke Finlandia, selain menjajah adalah untuk menyebarkan agama Kristen di antara warga Finlandia. Selama enam abad lamanya, Finlandia menjadi bagian dari Swedia. Setelah itu, pada tahun 1809 diambil alih oleh Rusia. Akhirnya, pada tahun 1917 negara Finlandia pun merdeka dan bisa merasakan kebebasan. 

Selama masa penjajahan tersebut, warga Finlandia terus berfikir keras dan mengajukan pertanyaan kepada diri mereka sendiri. Tentang mengapa bangsa lain bisa menjadi penjajah, sedangkan mereka menjadi bangsa yang terjajah. Padahal, apa yang membedakan, toh sama-sama menyantap makanan yang sama, bahkan memiliki teori belajar dari ahli yang sama, seperti Bloom dan lain-lain.

Nah, inilah beberapa kunci sukses Finlandia dalam memajukan kualitas pendidikan di negaranya menjadi terbaik di dunia, hasil dari studi yang dilakukan oleh Pak Kadisdik Sumedang.

1. Pembangunan Karakter Sebagai Pilar Utama

Pendidikan dilaksanakan dengan berorientasi kepada character building, bukan pada kognitif oriented. Sehingga, peserta didik mau mencari pengetahuan secara kesadaran sendiri. Tanpa harus terus disuapi oleh guru. Sejak lahir anak-anak di Finlandia sudah dikenalkan pada pembentukan karakter. Dengan mengikuti beberapa tahapan berikut, mereka dipastikan akan bisa hidup bahagia di masa depan, dengan cara yang bahagia.

Pertama, Survife di alam sejak mereka lahir. Orang tua di Finlandia, pada sore hari sepulang kerja membiasakan anak-anaknya untuk bermain, berlarian, dan berinteraksi di salju. 

Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tersebut sejak kecil mengetahui dan memahami keadaan alam tempat mereka hidup. Lalu, setelah itu anak-anak bisa beradaftasi dan meminimalisir dampak buruk yang diakibatkan oleh kondisi alam tersebut. Dengan demikian, hal itu akan menempa tubuh mereka menjadi kuat, kokoh, dan tangguh diterpa cuaca yang ekstrim sekalipun.

Kedua, kejujuran diajarkan sejak usia dini. Orang tua juga memberikan teladan dengan selalu bersikap jujur kepada anak-anak mereka. Saat ada anak yang bertindak curang, seperti mencuri. Maka, penanganan dilakukan secara tuntas meliputi berbagai aspek. Dari mulai evaluasi sikap orang tua, penanganan polisi, hingga ke bimbingan konseling dan psikolog.

Ketiga, menghormati perbedaan yang ada diantara mereka. Dari  mulai perbedaan ras, warna kulit, agama, golongan, dan lain-lain. Karena, kunci kita hidup bahagia di dunia ini, salahsatunya adalah hubungan yang terjalin secara harmonis di antara kita. Sedikit saja ada perpecahan atau intoleran. Maka, kebahagiaan dalam masyarakat akan hilang.

Keempat, kerja keras adalah kunci keberhasilan. Warga masyarakat di Finlandia memiliki keyakinan bahwa hanya dibutuhkan 5% bakat untuk menjadi sukses. Sedangkan, kita memerlukan hampir 95% kerja keras. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk menjadi sukses dan berhasil. Kita jangan mencari alasan, dengan berlindung di balik ungkapan, "Gak ada bakat."

2. Standar Kompetensi Calon Guru dan Guru

Sudah menjadi rahasia umum, jika guru yang bertugas mengajar di sekolah-sekolah Finlandia merupakan guru dengan kualitas terbaik. Selain itu, para guru di Finlandia juga menjadikan guru sebagai pekerjaan utama mereka. 

Hal ini disebabkan oleh, perhatian negara terhadap gaji guru di Finlandia sangat besar sekali. Masyarakat Finlandia juga sangat menghormati orang yang berprofesi sebagai guru.

Agar bisa lulus menjadi calon guru di Finlandia, kita harus memiliki standar kompetensi yang tinggi. Sebab, peraturan di sana menyebutkan bahwa semua guru di Finlandia harus bergelar master, walaupun mengajar di sekolah dasar. Melalui kompetensi para gurunya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi terhadap profesi mereka sebagai pendidik. Kualitas pendidikan di Finlandia selalu terjaga dengan baik, dan menjadi negara dengan pendidikan terbaik di dunia.

3. Digital

Peserta didik di Finlandia belajar secara digital, menggunakan piranti teknologi, dan belajar teknologi dengan didukung oleh tenaga pengajar ahli yang bergelar profesor. Hampir sebagian besar kurikulum Nasional di Finlandia menekankan pada proses pembelajaran berbasis digital.

Berdasarkan hal itu, menurut studi dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menempatkan Finlandia menjadi negara satu-satunya yang memiliki peserta didik dengan kemampuan literasi yang tinggi, dan tingkat harapan hidup yang baik. 

4. Satu data

Sistem pendaftaran peserta didik untuk masuk ke sebuah jenjang sekolah hanya dilakukan satu kali saja, yakni saat anak mendaftar sekolah di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Sehingga, orang tua dan peserta didik tidak direpotkan lagi dengan urusan administrasi, melengkapi persyaratan, dan memilih sekolah yang sesuai untuk anak-anaknya. 

Hal ini membuat pendidikan menjadi sebuah hal yang mudah, gratis, dan menyenangkan bagi masyarakat Finlandia. Sehingga, peserta didik fokus untuk belajar, mengamalkan karakter baik, dan meningkatkan kompetensi mereka. 

Itulah, 4 kunci sukses Finlandia dalam menjadikan negaranya sebagai satu-satunya negara yang dijadikan rujukan dalam dunia pendidikan. Semoga, ada hal baik yang dapat kita contoh dan terapkan dalam sistem pendidikan kita di Indonesia. Agar negara kita pun menyusul menjadi negara dengan pendidikan yang berkualitas. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun