Jika keluarga kamu juga akan merasakan sedih dan khawatir. Kedua, mengunjungi sebuah daerah bencana itu memerlukan waktu, tenaga, dan materil dengan jumlah yang tidak sedikit.Â
Kita juga harus prepare bagaimana kalau di perjalanan ada trouble, bensin habis, kendaraan mogok tiba-tiba, dan tersesat.
Daerah rawan gempa di wilayah Indonesia
Gempa berpotensi terjadi di mana saja. Bukan tidak mungkin bencana tersebut terjadi dan menimpa daerah tempat tinggal kita. Mengingat beberapa daerah di Indonesia memang berada pada titik-titik rawan bencana.Â
Seperti dinyatakan oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa beberapa wilayah Indonesia yang rawan terkena gempa dan tsunami di antaranya : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Nusatenggara Barat, Nusatenggara Timur, dan Jawa Barat.Â
Ada beberapa penyebab mengapa wilayah di Indonesia rawan terjadi gempa. Itu karena wilayah Indonesia berada pada sabuk alpide, yakni sabuk seismik yang dihasilkan dari pertemuan lempeng-lempeng Eurasia, Lempeng India, dan Lempeng Australia.Â
Dengan demikian, masuk akal jika sabuk alpide menjadi wilayah paling rawan gempa di muka bumi. Konon katanya, menduduki peringkat kedua terawan gempa.
Berdasarkan hal tersebut, sejatinya dan sudah seharusnya apabila kita selalu bertindak waspada dan siaga. Jangan merasa tenang-tenang saja. "Ah, bukan tempat tinggal kita kok."Â
Bencana dan musibah selalu datang tanpa diduga. Bahkan, saat gempa di bulan November kemarin terjadi menimpa saudara kita yang tinggal di Cianjur. Tidak ada satu pun orang yang mengira bahwa pada pukul 14.00 tersebut akan terjadi gempa.
Gempa Cianjur Sarana Melatih Empati dan Kepedulian Kita
Sebagai sesama bangsa Indonesia, sudah seharusnya kita merasa saling satu jiwa. Bila suatu masyarakat di suatu daerah mengalami bencana.Â
Maka, masyarakat di daerah lain harus ikut empati dan meringankan beban saudaranya dengan beragam cara, seperti: menggalang donasi, menawarkan diri menjadi sukarelawan bencana, dan yang paling sederhana adalah dengan cara mendoakan agar saudara kita yang sedang mendapat musibah diberikan kesabaran.Â
Selain itu yang paling utama yakni tidak menjadikan tempat terjadinya bencana sebagai sarana untuk membuat konten. (*)