Di dalam white turtore room ini, tahanan benar-benar kehilangan identitas sosial. Dia sama sekali tidak dapat berbicara dengan siapapun. Selain bermonolog dengan hatinya sendiri. Ia akan perlahan-lahan merasa bosan dan capek berbicara dengan dirinya sendiri. Sehingga lama-kelamaan indra berbicaranya akan lumpuh.
5. Para tahanan disajikan makanan nasi putih tanpa bumbu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan indra perasa dan penciuman.
Tidak terbayangkan rasanya, jika setiap hari kita hanya disuguhi makan nasi putih, nyaris tanpa bumbu apa pun. Dengan minum air putih saja. Ya, meskipun mungkin menyehatkan, tapi tubuh kita juga butuh zat gizi lain, kan. Tidak melulu, hanya karbohidrat dan mineral saja.
Itulah, sekilas tentang kisah penjara 'halus' Â dengan nama white turtore room. Ruangan putih yang polos dan melambangkan kesucian. Namun, dalam sekejap bisa berubah menjadi sangat kejam dan merusak psikologis manusia.
Untuk Kompasinaer pecinta warna putih untuk dinding kamar atau rumahnya. Hati-hati, ya selipkan juga warna lain pada cat dan furniture anda. Karena, secara alami mata kita itu sangat menyukai barang atau hal yang warna-warni. Bukan hanya satu tone saja. Itulah, mengapa hubungan yang dinamis dan hidup itu terjalin karena keberagaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H