Rasanya tidak mungkin kita berbicara tentang kesehatan dan kebugaran, tanpa membicarakan kesehatan mental. Mengingat, diri kita bukan saja terdiri dari jasmani. Namun juga ada rohani, jiwa yang berada di dalamnya yang menjadikan kita bisa hidup dan berperasaan.Â
Menurut penelitian, di Amerika Serikat, hampir satu dari lima orang dewasa memiliki penyakit mental atau kondisi kesehatan mental yang kurang baik. Jumlahnya sangat signifikan, hampir mencapai 52 juta orang.
Namun, patut diingat bahwa kesehatan mental bukan hanya tentang memiliki atau tidak memiliki penyakit mental. Kesejahteraan mental seorang manusia sangat dipengaruhi oleh semua aspek kehidupan mereka. Dengan demikian, hal itu pada akhirnya akan memengaruhi cara kita dalam menjalani hidup, pekerjaan, dan waktu bersama orang yang kita cintai.Â
Fakta tentang minimnya waktu untuk curhat atau mengobrol dari hati ke hati
Pada masa kini, seiring dengan intensitas kesibukan setiap orang. Percakapan atau mengobrol dari hati ke hati terus saja berkurang kuantitas, dan kualitasnya. Bahkan, berubah ke arah menjadi lebih kritis dari sebelumnya. Pada tahun 2021, menurut penelitian perasaan manusia secara umum di tahun itu tidak keluar, mendekam di dalam lubuk hati mereka masing-masing.Â
Itu karena manusia menjadi kekurangan waktu luang untuk bisa mengobrol secara bebas di luar masalah pekerjaan. Penelitian yang dilaksanakan oleh BetterUp menemukan bahwa lebih dari 55% pekerja tidak sakit mental, tetapi mereka juga tidak berkembang ke arah yang lebih baik dari segi kesehatan mentalnya. Mereka tidak menjadi pribadi yang sehat, stagnan antara lelah dan capek yang terus menerus mendera jiwa.
Hal ini disebabkan karena pandemi telah menjadikan kesehatan fisik sebagai pusat dari segalanya dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan begitu, momen ini seharusnya menjadi saat untuk melihat komponen utama kesejahteraan lainnya, dalam hal ini yakni kesehatan mental.Â
Dimana-mana, masyarakat sekarang mulai menyadari bahwa kesehatan mental itu penting. Percakapan mengenai hal ini tidak pernah sepopuler, lazim, atau sepenting ini. Bagaimanapun, membangun kesadaran adalah unsur penting dan langkah yang paling pertama untuk mempelajari cara merawat kesehatan mental kita.
Apa itu kesadaran kesehatan mental?
Seringkali, kita tidak bisa bebas berbicara tentang kondisi kejiwaan yang tengah mendera batin dan menimbulkan mental illness yang tersembunyi dalam diam. Hal ini semata-mata diakibatkan karena kesalahpahaman tentang kesehatan mental dan kebugaran mental, orang sering menderita dalam diam dan kondisi mereka tidak mendapatkan penanganan yang tepat, apalagi pengobatan.Â
Ada perasaan khawatir, malu, dan takut jika kita speak up tentang kondisi kejiwaan kepada orang yang tidak tepat. Alih-alih ingin mendapatkan solusi dan penanganan. Eh, malah di-bully, kita mendapatkan pelabelan negatif dan dicap menderita penyakit kejiwaan. Bahkan, mungkin digosipkan kepada orang-orang bahwa kita gila.
Dilansir dari betterup.com, kesadaran kesehatan mental adalah gerakan sosial yang penting untuk meningkatkan pemahaman dan meningkatkan akses ke perawatan kesehatan. Kesadaran kesehatan mental menjadi sangat penting untuk mempromosikan perawatan kesehatan mental dan kesehatan perilaku. Ini adalah pembahasan yang penting dan mendasar untuk mengubah model kesehatan mental yang lebih proaktif.
Berikut adalah empat manfaat penting dari kesadaran kesehatan mental:
1. Membantu memahami gejalaÂ
Saat kita mulai menerima apa yang dirasakan oleh jiwa kita. Maka, kita akan mulai terbuka untuk belajar memahami apa saja yang termasuk gejala-gejala dari penyakit mental yang tengah kita rasakan. Terkadang, ada keajaiban dalam melakukan self diagnosis. Walau ada negatifnya juga. Karena, self diagnosis tidak selalu akurat. Terlepas dari stigma seputar istilah tersebut, itu hanyalah singkatan untuk kumpulan gejala yang terjadi bersamaan.
Kondisi kesehatan mental, pada umumnya dalam beberapa kasus sulit ditentukan --- dan terkadang tidak mungkin ditemukan --- pada tes, dalam hal ini aspek diagnosis bisa sangat memvalidasi. Dengan demikian, hal ini akan dapat membantu orang merasa tidak terlalu sendirian dan membuatnya lebih mudah untuk menemukan perawatan.Â
Selalu perhatikan gejala yang Anda rasakan. Misalnya, pada saat menggunakan media sosial, scroll terlalu berlebihan, atau melihat beranda orang lain yang pamer kebahagiaan, prestasi, kebersamaan bersama teman, dan lain-lain. Biasanya akan membuat mental kita merasa terganggu. Maka, hal tersebut harus segera ditangani.
2. Memulai untuk berkomunikasi
Mulailah untuk melakukan percakapan, berkomunikasi dengan orang yang kita anggap tepat, tentang berbagai hal yang menyangkut perasaan. Ingat, hanya berbicara di saat anda menemukan orang yang tepat. Siapakah orang yang tepat itu? mungkin teman kerja, suami, orang tua, anak-anak anda. Bisa siapa saja, tapi anda tidak boleh berbicara kepada siapa saja.
Kesadaran kesehatan mental adalah pembicaraan yang akan dibahas secara berkelanjutan, tetapi sampai saat ini, itu hanya bisikan. Belum banyak orang yang menyadari dan mau menerima serta secara terbuka membicarakan hal ini. Utamanya di negara kita, masalah kesehatan mental belum menjadi prioritas.
Tetapi karena belakangan ini, banyak peristiwa bunuh diri, perundungan, dan hal-hal yang viral di media. Diduga penyebab dari hal tersebut berpangkal pada kondisi kesehatan jiwa seseorang. Menurut pakar kesehatan mental, bahwa ciri umum dari banyak gangguan suasana hati dan kecemasan adalah pemikiran yang terdistorsi, membicarakannya sebenarnya bisa sangat terapeutik.
Oleh karena itu, membangun jaringan dukungan dari orang-orang terdekat di sekeliling kita dan berbicara dengan profesional kesehatan mental berlisensi, dalam hal ini psikiater sangat penting untuk mengurangi gejala banyak kondisi kesehatan mental.
Namun, sayangnya, stigma menciptakan keheningan. Itu juga mempersulit untuk meminta dukungan di tempat kerja atau di lingkungan lain yang mungkin dibuat lebih menantang oleh diagnosis kesehatan mental.
3. Edukasi yang lebih baik
Sangat penting bagi pengasuh, majikan, orang tua, anggota keluarga, dan orang yang dicintai untuk memahami dampak kesehatan mental terhadap kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat kita peroleh melalui pendidikan atau edukasi tentang kesadaran kesehatan mental secara baik.
Artinya, setiap dari kita harus mendapatkan informasi tentang apa itu kesehatan mental, bagaimana dampaknya bagi kehidupan kita secara keseluruhan, dan bagaimana cara mengatasi jika kita merasakan gejala penyakit mental.
Namun, sementara kondisi kesehatan mental dapat membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih sulit, kondisi tersebut juga tidak harus menghalangi Anda untuk memiliki kehidupan yang memuaskan dan menarik .
Hal ini akan dapat kita rasakan, ketika orang-orang dalam hidup kita memahami dan memprioritaskan perawatan kesehatan mental, sehingga akan lebih mudah untuk mengambil tindakan yang perlu kita lakukan untuk menjaga diri sendiri dan berkembang ke arah kesehatan dan kehidupan yang lebih baik.
4. Meningkatkan kebugaran mental
Mayoritas dari kita telah jatuh ke dalam perangkap pemikiran dan stigma masyarakat bahwa kesehatan mental hanya terkait dengan penyakit mental. Kita menjadi ketakutan dan malu bila datang kepada psikiater atau ahli jiwa. Hal itu, seakan-akan sebuah pengabsahan, bahwa ada masalah dengan kondisi kejiwaan kita.Â
Mungkin saja kita memiliki kondisi kesehatan mental dan dinyatakan sehat secara mental, dan tidak adanya kondisi kesehatan mental. Tetapi, ternyata hal ini bukanlah tolak ukur yang pasti, yang menyatakan bahwa mental kita bugar.
Kita disarankan untuk memperluas pemahaman tentang masalah kesehatan mental. Hal ini penting agar kita bisa secara optimal untuk menggabungkan kebugaran mental, pendekatan proaktif untuk kesehatan emosional , kesejahteraan, dan kelincahan kognitif.
Hal ini memungkinkan kita untuk menjalani hidup dengan lebih banyak tujuan, kejelasan, dan semangat. Lebih dari itu, mengurangi stigma seputar kesehatan mental merupakan langkah penting untuk merangkul kebugaran mental. Yoi tetap semangat, ya.
3 tips untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental
Bagaimana individu, terutama non-dokter, dapat membuat perbedaan dalam mempromosikan kesadaran kesehatan mental? Sebagian besar adalah belajar berbicara dan berbagi tentang kesehatan mental secara terbuka.
Ketika kita diam tentang kesehatan mental dan kebugaran, kita membiarkan stigma terus berlanjut. Keheningan itu membuat orang lebih sulit memprioritaskan kesejahteraan mental mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa ide untuk mempromosikan kesadaran kesehatan mental dalam komunitas Anda.
Bicaralah untuk dirimu sendiri
Seberapa sering Anda melihat seseorang memperhatikan kesehatan mentalnya? Dan seberapa sering Anda melihat mereka jujur tentang hal itu? Banyak dari kita merasa kesejahteraan fisik kita lebih penting daripada kesejahteraan mental kita.
Umpama, mengambil hari libur ketika sakit, tetapi tidak ketika kita merasa terkuras atau lelah secara emosional. Kita akan tetap hadir di kantor dan memaksakan untuk terus bekerja. Padahal, kondisi jiwa benar-benar sangat lelah. Lain kali kita harus mengambil cuti, jujurlah dengan tim bahwa kita akan meluangkan waktu untuk kesejahteraan mental.
Mungkin itu akan terdengar aneh dalam pandangan orang lain. Tapi, kita bisa memulainya dari diri sendiri. Dalam rangka memperhatikan kesejahteraan mental kita, sebagai bukti self-love. Bahwa kita peduli pada kesehatan dan kebahagiaan diri kita sendiri.
Pelajari lebih lanjut tentang kesehatan mental
Luangkan waktu untuk belajar tentang kesehatan mental dan kebugaran mental . Namun di luar itu, pelajari cara membedakan keduanya. Pelajari tentang kondisi kesehatan mental yang umum, tanda-tanda kelelahan , dan cara merawat diri sendiri saat kita mengalami gejala.
Akan sangat membantu untuk mengawasi tanda-tanda peringatan kita sendiri untuk mengetahui kapan kita mulai terpicu atau kewalahan. Jika kita menemukan sumber daya yang mungkin bermanfaat bagi orang lain, bagikan dengan orang-orang di sekitar kita. Agar kita merasa bahagia, karena telah memberi manfaat bagi banyak orang.
Bicaralah dengan dokter atau psikiater
Tidak usah malu atau takut, saat kita memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter jiwa atau psikiater. Kita bisa berbicara dengan manajer, kolega, seseorang di departemen lain, atau eksekutif, adalah hal biasa untuk berbagi cerita atau wawasan. Tapi, hanya dengan psikiater atau ahli jiwalah kita dapat berbagi cerita dengan bebas tentang kondisi mental yang kita rasakan.
Mengapa kesadaran kesehatan mental begitu penting?
Kesehatan mental bukan hanya pembicaraan bagi orang-orang yang berurusan dengan gangguan kesehatan mental. Ini berdampak pada kesejahteraan sosial, emosional, fisik, dan kognitif kita .
Sayangnya, banyak orang tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan karena stigma yang terkait dengan kesehatan mental. Beberapa bahkan tidak menyadari bahwa pengobatan tersedia. Ketika orang-orang ini menderita dengan tenang, mereka merasa kesepian dan kehilangan haknya. Kami kehilangan kecemerlangan mereka.
Setiap tahun, bunuh diri adalah salah satu dari tiga penyebab kematian teratas di Amerika Serikat. Dan itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berlaku untuk semua kelas ekonomi, etnis, dan jenis kelamin, meskipun beberapa kelompok berada pada risiko yang jauh lebih tinggi.
Setiap bunuh diri adalah tragedi. Kematian karena bunuh diri datang dengan biaya tinggi. Tidak hanya menjamin kerugian finansial itu, yang lebih penting, menghancurkan bagi para penyintas dari orang yang meninggal.
Kita tidak pernah benar-benar tahu bagaimana tindakan kita memengaruhi orang lain, tetapi jika meningkatkan kesadaran dapat menyelamatkan hidup, itu adalah upaya yang benar-benar berharga. (*)
#Sadar Kesehatan Jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H