Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Do's and Don'ts dalam Memilih Vendor Pernikahan

29 September 2022   13:08 Diperbarui: 30 September 2022   02:31 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menikah | Pexels.com/Danu Hidayatur Rahman

Banyak hal yang harus dipersiapkan, saat kita akan melepas masa lajang. Dari mulai menyiapkan budget, konsolidasi keluarga dari kedua belah pihak, dan menata mental dan hati. Karena, pada umumnya tantangan terberat ketika akan menikah itu adalah pada persiapan resepsi pernikahan.

Dalam hal ini, terkadang mental kita, pasangan, dan keluarga juga ikut diuji. Tidak jarang karena masalah yang sepele, memantik masalah yang lebih besar. Antara kedua pasangan terlibat cekcok dan salah paham. 

Akhirnya, berimbas pada keluarga besar. Bahkan, alih-alih keluarga bersatu dan bekerjasama mempersiapkan pernikahan. Malah yang terjadi pembatalan pernikahan. Lantaran gagalnya konsolidasi antara kedua belah pihak terkait persiapan resepsi.

Pasangan yang terkesan cuek, tidak peduli, dan ogah-ogahan ; pihak keluarga besar yang terlalu mengatur dan memaksakan kehendak mereka; serta belum cukupnya dana yang dibutuhkan sebagai biaya pernikahan. Ketiga hal tersebut menjadi pemicu permasalahan yang amat krusial dan riskan.

Dari sekian masalah tersebut, vendor pernikahan merupakan salahsatu problem yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan. Karena, tidak tepat dalam memilih vendor akan menyebabkan kerugian dan pesta pernikahan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. 

Apalagi, jika rasa kesal dan kecewa terhadap vendor terbawa hingga bertahun-tahun setelah menikah. Umpama, karena foto pernikahan yang tidak kunjung dikirim, dan lain-lain. Kan gak banget, ya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk prepare sejak awal dan memilih vendor yang tepat untuk mengurusi hari besar kita yang akan dilaksanakan cukup sekali saja dalam seumur hidup.

Berikut adalah do's and don't dalam memilih vendor pernikahan, sudah saya rangkumkan untuk anda  dari berbagai sumber.

1. Siapkan budget yang memadai.

Pernikahan merupakan hal besar yang terjadi dalam hidup seorang manusia. Tentu saja, setiap orang akan bersiap sejak awal untuk menyambut hari yang sangat urgent dan sakral ini. Termasuk dalam persiapan tersebut, yang utama dan terutama adalah soal budget yang cukup dan memadai. Artinya, tidak kekurangan tidak juga berlebihan. 

Dari dahulu hingga kini, seiring pengaruh inflasi. Biaya yang harus dipersiapkan saat kita akan melaksanakan resepsi pernikahan terus saja mengalami kenaikan. Jika pada tahun 2006, saat saya menikah. 

Untuk menyelenggarakan pernikahan di kampung, dengan tamu berkapasitas 500 orang, dekorasi pesta yang biasa-biasa saja, ada hiburan organ tunggal dan pengajian oleh ustad, serta semua biaya tektek bengek yang lainnya. Umpama : biaya ke KUA, souvenir, tradisi munjungan dan lain-lain. 

Dengan uang sejumlah Rp. 20 juta, dua ekor kambing, dan dua karung beras. Kami dapat menyelenggarakan acara pernikahan yang lumayan wah untuk ukuran di kampung. 

Saat ini, pada tahun 2022 tentu saja kita harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Mungkin antara seratus hingga dua ratus juta. Jika resepsi dilaksanakan di rumah, kalau menggunakan gedung bisa lebih mahal lagi.

Di dalam sebuah acara resepsi, baik pernikahan, khitanan, dan lain-lain budget adalah kunci utama terlaksananya sebuah pesta dengan meriah. Sebenarnya, kita pun bisa melaksanakannya dengan sederhana yang penting kan maknanya. Namun, tetap saja sesederhana apapun, budget harus menjadi persiapan yang utama.

2. Cari vendor yang lokasi kantornya tidak terlalu jauh dari domisili kita.

Memilih vendor yang akan bertanggungjawab menyelenggarakan resepsi pernikahan kita. Alangkah lebih baiknya, pilih vendor yang lokasi kantornya atau alamatnya dekat dengan alamat kita. Hal ini, penting untuk mempermudah konsolidasi dan mencegah terjadinya penipuan. 

Bila vendor tersebut masih berada dalam satu lokasi dengan alamat domisili kita. Maka, bila ada hal yang perlu dikoordinasikan terkait fasilitas dekorasi, katering, tata rias dan lain-lain yang akan ditambah atau dikurangi. Maka, mudah bagi kita untuk mengadakan komunikasi secara tatap muka.

Vendor pernikahan yang berada di area domisili kita juga lebih mudah untuk dimintai pertanggungjawabannya. Umpama, saat macet dalam mengirimkan foto-foto pernikahan dan lain-lain.

3. Minta pendapat dari teman, keluarga, dan rekan kerja tentang kualitas vendor yang kita pilih.

Masukkan dan pendapat dari orang lain sangat berguna, agar kita bisa menimbang dan memilah serta menilai kualitas sebuah vendor secara obyektif. Tidak hanya berdasarkan selera kita saja. Kita dapat mendengar apa yang dikatakan teman, keluarga, dan rekan kerja kita terkait vendor yang akan kita pilih. 

Sampaikan juga kondisi vendor yang akan kita pilih berikut keunggulan dan kekurangannya. Kalau bisa kita ajukan daftar list beberapa vendor yang domisilinya berada di daerah kita. Setelah itu, minta rekomendasi dari keluarga, teman, dan rekan kerja vendor mana kira-kira yang memiliki kualitas bagus.

Mungkin saja kita merasa unggul dari teman kita dalam beberapa hal. Tapi, bisa saja dalam urusan seputar resepsi pernikahan. Karena, baru akan mengalami kita tidak tahu apa-apa. Jadi, tidak ada salahnya untuk meminta pendapat dan saran dari orang lain.

4. Baca-baca review dan testimoni konsumen dari vendor yang akan kita pilih melalui media sosial.

Pada jaman teknologi yang massif sekarang ini, memungkinkan sebuah vendor pernikahan memiliki akun media sosial. Karena, mereka juga melakukan pemasaran dengan akun tersebut. 

Hal ini sangat memudahkan konsumen untuk membaca-baca ulasan, review dan testimoni pelanggan terkait kepuasan mereka dalam memanfaatkan jasa vendor.

Kita bisa mengumpulkan beberapa vendor dan mencatatnya dalam list. Setelah itu, mengumpulkan testimoni dari pelanggan melalui media sosial vendor tersebut. 

Ceklis vendor yang memiliki review bagus lebih banyak, catat juga keluhan pelanggan yang ada dalam media sosial tersebut. Setelah itu, perhatikan juga bagaimana tanggapan vendor pada komplain yang diajukan pelanggan.

5. Cek lokasi kantor vendor secara langsung.

Mendatangi lokasi vendor secara langsung adalah hal bijak yang harus kita lakukan, sebelum memutuskan bahwa kita akan menggunakan jasa vendor tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, agar kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi vendor tersebut, bagaimana cara kerjanya, kualitas pelayanannya, dan lain-lain.

Hal ini juga penting untuk meminimalisir dan mengurangi resiko bila terjadi penipuan atau kita merasa ada hal yang dirugikan. Kita dapat langsung mendatangi kantor dan penanggungjawabnya untuk mengajukan komplain dan meminta tanggungjawab mereka terkait kerugian kita.

6. Hadirlah di acara pernikahan yang sedang dilaksanakan oleh vendor yang kita pilih.

Untuk lebih memastikan lagi, bagaimana kualitas pekerjaan sebuah vendor. Kita dapat secara langsung hadir di acara yang sedang diselenggarakan oleh vendor tersebut. Apakah kita berperan sebagai tamu undangan, mengecek dekorasi, tata rias, makanan yang disajikan, hiburan, hingga souvenir yang dibagikan kepada tamu undangan.

Berdasarkan pandangan mata tersebut, kita dapat menemukan apa yang menjadi keunggulan dan kekurangannya. Bila setelah itu, kita tetap memutuskan akan menggunakan jasa vendor tersebut. Maka, kita bisa memberikan evaluasi, hal apa saja yang harus ada dan tidak boleh ada dalam acara kita nanti.

7. Konsultasikan secara tatap muka dengan vendor terkait hal apa yang kita inginkan.

Dalam berkonsultasi terkait hal apa saja yang kita inginkan, bagaimana konsep resepsi yang menjadi impian kita. Maka, kita harus melakukan hal tersebut dalam kondisi tatap muka, jangan melalui telepon. Minimal untuk koordinasi pada tahap awal, kita dan pasangan atau perwakilan keluarga bisa duduk bersama membicarakan hal tersebut.

Ketika bertemu secara tatap muka, kita harus jujur dan mengemukakan konsep yang akan kita terapkan secara gamblang. Jangan ditutupi atau ditahan karena takut akan melebihi budget yang ada. Katakan saja di awal, kita punya budget sekian apakah bisa dengan konsep resepsi seperti ini?

8. Jangan takut untuk membatalkan bila memang merasa tidak cocok.

Setelah bertemu, konsultasi, dan datang ke kantornya. Ternyata, kita menemukan hal yang tidak berkenan dan mengganjal di hati. Umpama, terkait pelayanan yang tidak bagus, kurang menghargai konsumen, mukanya jutek, dan lain-lain. Maka, jangan sungkan-sungkan untuk membatalkan. Toh, kenyamanan ada pada diri kita.

Jangan sampai, karena merasa tidak enak dan takut merugikan orang lain. Kita sendiri yang merasa rugi, akhirnya resepsi pernikahan yang diharapkan berjalan sesuai rencana menjadi berantakan, molor, dan lain-lain.

9. Jangan tergiur dengan harga promo yang murah tapi kualitas tidak bagus.

Sesekali memanfaatkan promo dari vendor yang sedang mengadakan potongan harga boleh-boleh saja. Bila kita pandai memanfaatkan momen ini, setidaknya akan ada biaya yang dapat dikurangi, ya.

Tapi, jangan sampai karena tergiur dengan harga promo, kita mengenyampingkan kualitas. Harga murah boleh, tapi kualitas harus tetap menjadi prioritas.

10. Jangan merasa ragu untuk bernegosiasi.

Bila setelah kesepakatan dan penandatanganan kontrak kerja serta pembayaran down payment (DP) ada hal yang dirasa mengganjal atau kurang pas. Umpama, harga katering yang terlalu mahal, tidak seimbang dengan menu yang disajikan. Atau dekorasi yang kurang tepat dalam pemilihan warna latar dan penempatan panggung.

Maka, janganlah kita merasa ragu untuk bernegosiasi. Jangan takut dicap sebagai konsumen yang rewel, dan banyak permintaan. Toh, kita harus memastikan bahwa acara yang sangat sakral ini berjalan dengan lancar dan hidmat sesuai yang diharapkan.

Itulah, beberapa hal yang boleh dan tidak boleh kita lakukan terkait memilih vendor pernikahan. Bagaimana dengan anda, apakah sudah menemukan vendor yang tepat untuk bertanggungjawab dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan anda?

#Vendor Pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun