Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Do's and Don'ts dalam Memilih Vendor Pernikahan

29 September 2022   13:08 Diperbarui: 30 September 2022   02:31 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menikah | Pexels.com/Danu Hidayatur Rahman

Hal ini sangat memudahkan konsumen untuk membaca-baca ulasan, review dan testimoni pelanggan terkait kepuasan mereka dalam memanfaatkan jasa vendor.

Kita bisa mengumpulkan beberapa vendor dan mencatatnya dalam list. Setelah itu, mengumpulkan testimoni dari pelanggan melalui media sosial vendor tersebut. 

Ceklis vendor yang memiliki review bagus lebih banyak, catat juga keluhan pelanggan yang ada dalam media sosial tersebut. Setelah itu, perhatikan juga bagaimana tanggapan vendor pada komplain yang diajukan pelanggan.

5. Cek lokasi kantor vendor secara langsung.

Mendatangi lokasi vendor secara langsung adalah hal bijak yang harus kita lakukan, sebelum memutuskan bahwa kita akan menggunakan jasa vendor tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, agar kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi vendor tersebut, bagaimana cara kerjanya, kualitas pelayanannya, dan lain-lain.

Hal ini juga penting untuk meminimalisir dan mengurangi resiko bila terjadi penipuan atau kita merasa ada hal yang dirugikan. Kita dapat langsung mendatangi kantor dan penanggungjawabnya untuk mengajukan komplain dan meminta tanggungjawab mereka terkait kerugian kita.

6. Hadirlah di acara pernikahan yang sedang dilaksanakan oleh vendor yang kita pilih.

Untuk lebih memastikan lagi, bagaimana kualitas pekerjaan sebuah vendor. Kita dapat secara langsung hadir di acara yang sedang diselenggarakan oleh vendor tersebut. Apakah kita berperan sebagai tamu undangan, mengecek dekorasi, tata rias, makanan yang disajikan, hiburan, hingga souvenir yang dibagikan kepada tamu undangan.

Berdasarkan pandangan mata tersebut, kita dapat menemukan apa yang menjadi keunggulan dan kekurangannya. Bila setelah itu, kita tetap memutuskan akan menggunakan jasa vendor tersebut. Maka, kita bisa memberikan evaluasi, hal apa saja yang harus ada dan tidak boleh ada dalam acara kita nanti.

7. Konsultasikan secara tatap muka dengan vendor terkait hal apa yang kita inginkan.

Dalam berkonsultasi terkait hal apa saja yang kita inginkan, bagaimana konsep resepsi yang menjadi impian kita. Maka, kita harus melakukan hal tersebut dalam kondisi tatap muka, jangan melalui telepon. Minimal untuk koordinasi pada tahap awal, kita dan pasangan atau perwakilan keluarga bisa duduk bersama membicarakan hal tersebut.

Ketika bertemu secara tatap muka, kita harus jujur dan mengemukakan konsep yang akan kita terapkan secara gamblang. Jangan ditutupi atau ditahan karena takut akan melebihi budget yang ada. Katakan saja di awal, kita punya budget sekian apakah bisa dengan konsep resepsi seperti ini?

8. Jangan takut untuk membatalkan bila memang merasa tidak cocok.

Setelah bertemu, konsultasi, dan datang ke kantornya. Ternyata, kita menemukan hal yang tidak berkenan dan mengganjal di hati. Umpama, terkait pelayanan yang tidak bagus, kurang menghargai konsumen, mukanya jutek, dan lain-lain. Maka, jangan sungkan-sungkan untuk membatalkan. Toh, kenyamanan ada pada diri kita.

Jangan sampai, karena merasa tidak enak dan takut merugikan orang lain. Kita sendiri yang merasa rugi, akhirnya resepsi pernikahan yang diharapkan berjalan sesuai rencana menjadi berantakan, molor, dan lain-lain.

9. Jangan tergiur dengan harga promo yang murah tapi kualitas tidak bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun