2. Enrichment, membaca memperkaya wawasan
Proses membaca yang kita lakukan, sejatinya harus menjadi sarana dalam memperkaya daya intelektual kita. Sehingga wawasan dan pengetahuan kita pun menjadi bertambah.
Hal ini akan berpengaruh pada rasa percaya diri, saat kita tampil bergaul bersama orang lain. Kita tidak lagi menjadi orang yang kudet, dan terlihat planga-plongo.
Dengan wawasan yang luas sebagai hasil dari membaca. Maka kita akan tampil sebagai orang yang cerdas. Hal ini akan teruji saat kita dihadapkan pada suatu masalah.
Bila kita berwawasan luas, akan mampu mencari beberapa alternatif solusi untuk satu masalah. Lengkap dengan analisis keunggulan dan kelemahannya dari beberapa solusi tersebut.
Akan berbeda bila suatu masalah menimpa orang yang tidak suka membaca dan berwawasan sempit. Jangankan beberapa solusi, satu solusi saja belum tentu dia akan menemukan.
Wawasan yang luas dan kaya juga akan menjadi senjata bagi kita dalam menangkal berita hoaks yang banyak berseliweran di sekitar kita, akhir-akhir ini.
Hal ini menjadi salah satu tujuan, mengapa peserta didik harus cerdas berliterasi. Agar tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita bohong yang menyesatkan di dalam kehidupannya.
3. Empowerment, membaca harus dapat memberdayakan
Hasil membaca sejatinya harus dapat memberdayakan orang yang melakukan hal tersebut. Membaca harus menjadi pendorong dan motivasi bagi seseorang untuk bisa berpikir, berperilaku, mengelola, mengambil tindakan dan mengambil keputusan menuju pencapaian karier, studi, kehidupan rumah tangga, dan lain-lain.
Sebagai pribadi yang mandiri, kita harus memiliki keyakinan terhadap diri sendiri, bahwa kita memiliki kemampuan untuk mengendalikan kehidupan, paling tidak hidup kita sendiri.