Sebagai ibu muda dan baru memiliki bayi, kita mungkin sama sekali belum memiliki pengalaman soal memberikan Makanan Pendamping ASI bagi bayi. Walau sebenarnya dari jauh-jauh hari, persiapan tentang hal tersebut sudah mulai direncanakan dengan matang.Â
Sebagai ibu yang baru memiliki anak pertama, banyak membaca buku-buku pengasuhan anak adalah jalan ninja untuk mendapatkan info dan ilmu seputar tata cara mengasuh anak.Â
Selain itu, masukkan dan pendapat dari orangtua dan mertua juga terkadang amat diperlukan. Apalagi, jika orangtua dan mertua mau membantu memberikan ide atau membuatkan MPASI pertama.
Pro-kontra
Konflik terjadi, saat ada perbedaan pandangan antara ibu dan mama mertua. Umpama, ibu kita menyarankan agar MPASI bayi itu dimulai dengan makanan instan saja. Dengan alasan bahwa makanan instan sudah tepat kandungan gizinya, lebih praktis, dan rasanya disukai bayi. Itu berdasarkan pengalaman beliau saat membesarkan kita dulu.Â
Namun, ibu mertua bersikeras agar MPASI pertama bayi itu dengan makanan sehat yang dimasak sendiri. Meski ribet dan agak merepotkan.Â
Seorang ibu yang mampu membuatkan masakan sehat untuk asupan pertama anaknya, dianggap sebagai ibu yang berhasil, ideal, dan telah mempersiapkan masa depan yang sehat bagi perkembangan tubuh anaknya.
Nah, bagaimana bila ada pro-kontra seperti ini, apa yang harus kita lakukan sebagai ibu dari anak yang akan memasuki masa MPASI pertamanya. Dua pendapat tersebut sama-sama memiliki argumen yang sangat kuat, juga sama-sama mengandung kebenaran.Â
Ibu kita mungkin merasa kasihan kepada anaknya, bila harus mengasuh anak, mengurus rumah tangga, dan harus repot menyiapkan makanan anak. Oleh karena itu, makanan instan yang banyak tersedia di pasaran menjadi alternatif pilihan sebagai makanan pertama saat MPASI.
Di sisi lain ibu mertua juga ingin memberikan asupan yang terbaik untuk cucunya, anak dari anak kesayangannya.Â