Menurut beliau, repot sedikit tidak apa-apa, yang penting bayi mendapat asupan berkualitas yang dibuat oleh tangan ibunya sendiri. Dengan demikian, proses pelekatan antara ibu dan bayi akan lebih terasa.
Harus punya sikap
Adanya dua pandangan yang berbeda, bukan berarti kita harus memihak atau memilih salah satu. Sebagai ibu dari bayi yang seluruh kehidupannya bergantung pada kita. Maka, harus punya sikap tersendiri yang diyakini akan lebih baik hasilnya, bagi perkembangan dan kesehatan bayi. Juga bagi kesehatan dan kewarasan jiwa kita sebagai ibu.
Tidak ada salahnya untuk mencoba meminta rekomendasi kepada dokter spesialis anak, apabila kita merasa ragu. Bertanyalah tentang apa makanan terbaik yang harus kita berikan kepada bayi, sebagai makanan pendamping ASI pertamanya.Â
Bila dokter merekomendasikan makanan instan. Maka, tidak ada salahnya dicoba untuk membeli beberapa bungkus, satu varian rasa saja dulu. Agar bayi bisa beradaftasi dengan tekstur makanan tersebut.
Apabila dokter menyarankan untuk mengolah sendiri, makanan tersebut. Maka, persiapkanlah diri untuk menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi, agar dapat mengolah ide-ide MPASI yang beraneka ragam dan bervariasi. Kita dapat mempelajarinya dari buku-buku, dan internet.
Dukungan Mertua dan Orangtua
Mertua dan orangtua, sejatinya memiliki rasa sayang dan perhatian yang besar akan kesejahteraan dan kebaikan bagi anak-anak mereka.Â
Pandangan, ide-ide, dan pendapat mereka adalah salah satu bentuk dari kasih sayang tersebut. Mereka sudah membuktikan, bahwa cara-cara yang mereka lakukan dulu, ternyata berhasil dan sukses. Buktinya, anak-anak mereka tumbuh dengan sehat hingga dewasa.
Namun, begitu ibu baru dan ayah baru sebagai orangtua bagi bayi pertama mereka juga memiliki pandangan dan wawasan yang ingin mereka terapkan dalam mengasuh anak.Â
Oleh karena itu, ada beberapa dukungan yang mereka butuhkan dari orangtua dan mertua, sebagai nenek dan kakek bagi bayi lucu yang akan mereka urus.