Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Inilah 16 Standar Kecantikan Perempuan Sunda, Apakah Kamu Memilikinya?

14 Agustus 2022   19:34 Diperbarui: 14 Agustus 2022   19:52 6223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gadis Sunda |Pexels.com/Miftah Rafli Hidayat

Sejak kecil, Raden Dewi Sartika memiliki kegemaran bermain peran menjadi seorang guru dan teman-temannya menjadi murid. Hal itu ia lakukan sepulang sekolah. Kegiatan yang sering dilakukan sejak kanak-kanak tersebut memacu semangat dan cita-citanya untuk dapat memberikan pendidikan yang sama bagi perempuan lainnya di Jawa Barat.

Pada tahun 1904, tepatnya 16 Januari Raden Dewi Sartika mendirikan sebuah sekolah untuk perempuan yang bertempat di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut diberi nama sekolah istri. Pada tahun 1910, sekolah tersebut dipindahkan lokasinya ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Istri.

Standar kecantikan perempuan Sunda

Sebenarnya, ada beberapa lagi istilah yang menjadi standar kecantikan bagi perempuan Sunda. Bahkan, tidak main-main, ada 16 konsep kecantikan perempuan yang dikenal dalam kehidupan masyarakat Sunda. Apa sajakah itu? Hal ini akan kita dapatkan dari naskah cerita pantun. Karena dalam cerita tersebut, banyak dikisahkan bagaimana definisi kecantikan seorang perempuan.

Pertama, rambut hideung meles, galing muntang, ombak banyu. Artinya rambut berwarna hitam legam, panjang dan bergelombang, ikal mayang, seperti ombak banyu, keriting panjang seperti mayang pada bunga pinang.

Kedua, pameunteuna ngadaun seureuh, artinya wajahnya berbentuk hati atau heart seperti pada daun sirih. Lebar pada bagian atas, hal ini tentu saja bersinergi dengan bentuk dahi yang bercahaya seperti pada peribahasa 'taarna teja mentrangan'. Lalu membulat di tengah, pada kedua pipi, dan runcing pada bagian dagu.

Ketiga, Halis ngajeler paeh, artinya memiliki alis yang indah berbentuk seperti ikan jeler yang mati. Ikan jeler dalam bahasa latin dikenal dengan nama Nemacheilus chrysolaimos, merupakan jenis ikan air tawar bertubuh kecil, sebagai anggota dari suku Balitoridae, ikan ini banyak ditemukan dan menghuni wilayah perairan di daerah Jawa Barat.

Ikan ini bertubuh kecil, dengan bentuk tubuh memanjang hingga ukuran 50 mm, dan tanpa memiliki sirip dan tidak bersisik. Memiliki kepala berwarna coklat, sebuah bintik gelap diantara kedua mata, dan dua bintik lain pada sisi fontanel, serta sisi bawah berwarna keputihan. 

Ikan ini sungguh-sungguh merefresentasikan keindahan alis yang alami dan cantik. Bila tidak percaya, coba saja tempelkan ikan jeler kecil yang sudah mati pada alis anda. Akan tampak seperti apa hasilnya.

Keempat, soca cureuleuk, bulu soca carentik, artinya mata yang bersih, bentuknya bulat dan besarnya sedang, dilengkapi dengan bulu mata yang lentik. Bagi perempuan Sunda, mata yang indah itu bukan bolotot (mata besar dan melotot) atau petet atau sipit. 

Mata yang indah dan cantik itu memiliki ukuran yang sedang-sedang saja. Bola mata berbentuk bulat, jernih, dan bulu mata yang lentik. Tidak pengaruh bulu matanya panjang atau pendek, yang penting adalah lentik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun