Ada solusi yang jitu dan sangat bermanfaat dapat kita terapkan untuk menyiasati, agar hobi kita dalam bercocok tanam tidak lenyap begitu saja. Apakah itu, disimak yuk!
Teknik kapilerisasi
Saya yakin, kita semua sudah mengenal teknik kapiler atau kapilaritas. Materi ini sudah kita dapatkan di bangku sekolah menengah.Â
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair, pada pembuluh, pori-pori atau lubang yang kecil.Â
Menurut ilmu Fisika, peristiwa ini terjadi disebabkan oleh adanya gaya adhesi dan kohesi antara zat cair dan dinding pembuluh.
Teknik kapilaritas dapat kita aplikasikan pada cara menyiram tanaman. Karena, teknik ini terbukti dapat menaikkan minyak tanah melalui sumbu pada kompor/lampu, dapat mengantarkan air pada tumbuhan hingga pucuk tertinggi untuk digunakan dalam proses fotosintesis, dan pada kasus air yang tumpah menjadi mudah dibersihkan oleh kain, karena air memiliki sifat mudah terserap oleh kain. Teknik ini dapat disebut juga dengan self-watering atau mengairi sendiri.Â
Berikut adalah langkah-langkah teknik kapiler pada tanaman.
Alat dan bahan
Untuk menerapkan teknik kapiler, kita bisa menggunakan wadah dari ember bekas cat, bekas botol kemasan air mineral, bekas kotak makan styrofoam, dan lain-lain sebagai tempat untuk menampung air.Â
Untuk wadah bagian atas tempat menampung tanah, kita dapat menggunakan baskom saringan yang sudah tidak dipakai, gelas plastik bekas beli jus atau minuman, dan lain-lain. Bahan yang lainnya yang kita perlukan adalah tanah, kain flanel atau kain dari baju bekas, dan benih atau bibit tanaman.
Cara Membuat