Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dampak Widow Syndrome pada Mental Health dan Cara Mengatasinya

16 Juni 2022   20:09 Diperbarui: 19 Juni 2022   01:35 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ada anak yang harus diurus |Pexels.com/William Fortunato

ilustrasi widow syndrome |Pexels.com/Andrea Piacquadio
ilustrasi widow syndrome |Pexels.com/Andrea Piacquadio

Lepas dua minggu, dia akan mulai berbicara pada orang-orang di sekitarnya. Namun, saat itu ada kondisi mental yang amat berbahaya yang bisa saja tidak diketahui orang di sekitarnya.

Ya, dia akan merasakan suatu tekanan yang berat pada perasaan, yaitu frustasi. Rasa ini akan membuat seseorang merasa bahwa gairah hidup benar-benar sirna, jiwa hampa, dan hidup terasa tidak berarti serta sudah final.

Cara mengatasi akibat widow syndrome pada kesehatan mental

ilustrasi ada anak yang harus diurus |Pexels.com/William Fortunato
ilustrasi ada anak yang harus diurus |Pexels.com/William Fortunato

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan secara mandiri, sebelum seseorang merasa siap dan memutuskan untuk menghubungi konselor atau psikolog. Diantaranya : pertama, menerima bahwa semua yang terjadi, baik atau buruk adalah takdir dari Illahi. Kedua, ingat bahwa ada yang harus diurus dan diperhatikan sepeninggal pasangan, yakni anak-anak. Ketiga, rajin-rajinlah browsing mengenai widow syndrome. Agar kita memiliki wawasan tentang gangguan kesehatan mental ini, dan dapat mengantisipasi gejala yang dialami sejak dini, alias menyembuhkan diri sendiri.

Salahsatu jalan terbaik adalah datang ke psikolog atau konselor

Jika setelah 18 bulan kepergian pasangan, seseorang belum bisa move on. Alias dia belum berhasil menyembuhkan dirinya sendiri. Gejala-gejala mental yang dialami tidak berkurang, malah semakin bertambah, dan ada indikasi ke arah percobaan bunuh diri. Maka, secepatnya harus menemui konselor atau psikolog. Karena, saat itu hanya merekalah yang dapat mengobatiwidow syndrome yang dialami seseorang tersebut.

ilustrasi datang ke psikolog |Pexels.com/Cottonbro
ilustrasi datang ke psikolog |Pexels.com/Cottonbro

Itulah, ulasan mengenai widow syndrome. Meliputi definisi singkat, dampak, dan cara mengatasinya. Nah, karena kita sekarang sudah mengetahuinya. Maka, mari kenali gejala-gejala widow syndrome pada orang yang ditinggalkan pasangannya di sekitar kita. Agar mereka bisa melanjutkan hidup dan mengurus anak-anaknya dengan lebih baik. So semangat, ya. Peluk hangat untuk kita semua. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun