Lepas dua minggu, dia akan mulai berbicara pada orang-orang di sekitarnya. Namun, saat itu ada kondisi mental yang amat berbahaya yang bisa saja tidak diketahui orang di sekitarnya.
Ya, dia akan merasakan suatu tekanan yang berat pada perasaan, yaitu frustasi. Rasa ini akan membuat seseorang merasa bahwa gairah hidup benar-benar sirna, jiwa hampa, dan hidup terasa tidak berarti serta sudah final.
Cara mengatasi akibat widow syndrome pada kesehatan mental
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan secara mandiri, sebelum seseorang merasa siap dan memutuskan untuk menghubungi konselor atau psikolog. Diantaranya : pertama, menerima bahwa semua yang terjadi, baik atau buruk adalah takdir dari Illahi. Kedua, ingat bahwa ada yang harus diurus dan diperhatikan sepeninggal pasangan, yakni anak-anak. Ketiga, rajin-rajinlah browsing mengenai widow syndrome. Agar kita memiliki wawasan tentang gangguan kesehatan mental ini, dan dapat mengantisipasi gejala yang dialami sejak dini, alias menyembuhkan diri sendiri.
Salahsatu jalan terbaik adalah datang ke psikolog atau konselor
Jika setelah 18 bulan kepergian pasangan, seseorang belum bisa move on. Alias dia belum berhasil menyembuhkan dirinya sendiri. Gejala-gejala mental yang dialami tidak berkurang, malah semakin bertambah, dan ada indikasi ke arah percobaan bunuh diri. Maka, secepatnya harus menemui konselor atau psikolog. Karena, saat itu hanya merekalah yang dapat mengobatiwidow syndrome yang dialami seseorang tersebut.
Itulah, ulasan mengenai widow syndrome. Meliputi definisi singkat, dampak, dan cara mengatasinya. Nah, karena kita sekarang sudah mengetahuinya. Maka, mari kenali gejala-gejala widow syndrome pada orang yang ditinggalkan pasangannya di sekitar kita. Agar mereka bisa melanjutkan hidup dan mengurus anak-anaknya dengan lebih baik. So semangat, ya. Peluk hangat untuk kita semua. (*)