Saat pertama kali, ibu menerima kabar dari dokter, bahwa buah hati tercinta divonis kanker. Tentu saja, menangis adalah hal yang akan dilakukan oleh semua ibu bahkan ayah di dunia ini. Hal tersebut sangat normal dan manusiawi.
Bagaimana tidak? Vonis akan suatu penyakit mematikana, apalagi pada anak. Dampak emosinya tidak main-main. Oleh karena itu, kita sebagai ibu hilangkan rasa gengsi dan jaim. Menangislah dengan kencang, luapkan semua kesedihan melalui air mata.
Dilansir dari health.com bahwa menangis adalah sarana untuk membersihkan perasaan, melalui pelepasan emosi yang sehat. Dengan menangis beberapa saat, setelah reda kita akan merasa lega. Kita akan melepaskan semua perasaan tertekan dalam dada diakibatkan vonis tersebut.
Bersikap menerima
Tahap selanjutnya, kita buka hati seluas-luasnya untuk bersikap menerima. Bahwa, vonis kanker untuk si buah hati adalah takdir dan sebagai bagian dari perjalanan hidup.Â
Tutuplah akses bagi keluhan dan ratapan, serta bertanya mengapa. Bersikap tegar adalah hal utama yang harus ditampakkan di depan anak.
Ingatlah hadits Nabi yang berbunyi :
Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, apabila mendapatkan kesenangan dia bersyukur, sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar. Maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. (H.R. Muslim)
Dengan bersikap menerima, kita akan dapat berpikir dengan jernih dan rasional. Untuk mengambil langkah selanjutnya bagi proses pengobatan buah hati tercinta.