Umpamanya dari segi keamanan, memancing di air laut, tentu saja memiliki risiko bahaya yang lebih besar dibandingkan dengan memancing di air tawar. Kemungkinan terseret ombak, perahu yang karam, dan terjatuh dari perahu lumayan membahayakan nyawa.Â
Biaya yang dikeluarkan juga lumayan besar, untuk transportasi dan akomodasi, menyewa perahu dan lain-lain. Namun, sensasi yang akan kita dapatkan juga setara lah, ya. Ada kesenangan, kebanggaan, dan tentunya prestise. Apalagi, jika kita berhasil mendapatkan ikan yang lumayan besar.Â
Demi faktor keamanan dan finansial. Maka, saya sebagai perempuan, istri bagi suami yang hobi memancing. Maka, saya lebih memilih memancing di air tawar saja.Â
Jika suami minta ijin memancing ke laut, saya tidak akan mengizinkan, titik. Selain takut dan khawatir akan keselamatannya. Saya juga khawatir, dia menemukan hati yang lain dalam petualangannya. Ceile.
Oleh karena itu, saya berpikir daripada suami membayar setiap memancing di kolam pemancingan. Mendingan saya membuka bisnis pemancingan saja.Â
Pertama, kita akan mendapat keuntungan secara materi. Kedua, suami bisa terjun sebagai pengelolanya. Ketiga, mancing gratis, hobi tersalurkan, bisnis berjalan lancar.
Nah, bagi Anda yang memiliki kolam tidak produktif, atau memiliki tanah datar dekat dengan sumber air. Peluang ini dapat diterapkan.Â
Bagaimana cara kita memanfaatkan kesempatan dari hobi sejuta umat ini, agar kita dapat mendulang uang melalui bisnis kolam pemancingan.Â
Bila dikelola dengan baik, lumayan juga lho penghasilan yang bisa kita dapat. Perhitungan ini berdasarkan analisa yang paling sederhana, ya.Â
Tiket masukÂ