Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jika Memutuskan Tidak Ikut SBMPTN 2022, Apa Pilihan Kamu?

16 Maret 2022   14:21 Diperbarui: 23 Maret 2022   11:03 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: databoks.katadata.co.id ini kris

4. Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri bagi yang ingin kuliah di politeknik.

5. Mengikuti seleksi tentara atau polisi kereta api

Nah, itulah 5 pilihan yang dapat diikuti tanpa mengikuti SBMPTN. Apapun yang menjadi pilihan para lulusan SMA ini. Tentu saja, hal tersebut merupakan passion, cita-cita, dan hal yang harus diperjuangkan dengan senang hati. Bukan karena pilihan dan keinginan orang tua, ya.

Bekerja setelah lulus SMA

Mayoritas lulusan SMA memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ada beragam pilihan pekerjaan yang mereka coba mendaftar. Diantaranya : kasir di minimarket, toko, gerai, dan lain-lain. Menjadi penjual online shop, alias menciptakan usaha sendiri. Menjadi tenaga kebersihan di bank, kantor, rumah sakit, dan perusahaan-perusahaan. Menjadi Sales Promotion Girls (SPG) juga dapat dijadikan pilihan pekerjaan, bila anda lulusan SMA.

Mengutip databoks.katadata.co.id, bahwa Badan Pusat Statistik melaporkan, jumlah angkatan kerja pada tahun 2020 di Indonesia mencapai 138, 2 juta. 32 persen dari jumlah angkatan kerja tersebut mayoritas didominasi oleh lulusan SMA.

Sumber: databooks.katadata.co.id
Sumber: databooks.katadata.co.id
Selain lulusan SMA yang paling banyak. Ternyata, dalam urutan kedua, jumlah angkatan kerja diisi oleh lulusan SD. Jumlahnya sekitar 26,2 % dari jumlah angkatan kerja. Lalu, di urutan ketiga, ada lulusan SMP, mencapai persentasi sekitar 18,2 %.

Pada hakekatnya mencari ilmu, belajar adalah kewajiban setiap manusia. Dari sejak dalam buaian hingga liang lahat. Sejatinya belajar sebenarnya bisa dilakukan di mana saja, tanpa harus merasa terkendala biaya dan keuangan. Seperti kata pepatah yang tertulis dalam buku yang berjudul Rusdi dan Misnem. 

Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah. Artinya, kita bisa belajar kepada siapa saja, orang tua, guru, dokter, petani, bahkan kepada orang gila sekali pun. Dari orang-orang yang berada di sekitar kita, berbagai ilmu, hikmah, dan pembelajaran dapat diambil sebagai bekal hidup. Setiap tempat yang kita singgahi, dan tempati adalah sekolah kehidupan. Di dalamnya kita dapat mempelajari semua hal yang dibutuhkan dalam kehidupan ini. Karena pengalaman adalah sejatinya guru dalam kehidupan.(*)

#Jurusan Kuliah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun