Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mitos yang Berkembang di Sekitar Kucing, Mana yang Benar?

17 Januari 2022   11:53 Diperbarui: 29 Januari 2022   17:00 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing peliharaan di rumah. (sumber: SHUTTERSTOCK/SWITLANA SONYASHNA via kompas.com)

Kata orang tua, :"Kalau kucing mati harus dikubur seperti cara mengubur manusia. Apalagi kalau kita menabrak kucing tersebut hingga meninggal. Harus dikapani dengan baju si sopirnya. Kalau tidak kesialan dan hal buruk akan menghampiri penabrak tersebut."

Saya dan suami melakukan semua ritual pepatah orang tua tersebut. Tanpa banyak bertanya dan alasan ini itu. Habis, ngeri juga kalau harus dihantui kesialan dan hal buruk. Lebih dari itu Loli sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. Saya ingin dia beristirahat secara layak di kuburannya.

Tetangga yang mengetahui kejadian tewasnya Loli di mesin mobil kami itu berkata, :"Aduh ini pasti pertanda buruk, sesuatu kesialan akan terjadi pada keluarga ini. 

Apalagi istrinya sedang hamil. Bisa jadi ini pertanda kalau saat kelahiran anaknya nanti, seseorang diantara ibu dan anak ini akan meninggal." Wiiiiy bulu kuduk saya meremang.

Bijak dalam menyikapi mitos

Selama dua bulan terakhir menjalani kehamilan, saya dan suami tidak henti-hentinya berdoa, memohon keselamatan. Agar bayi yang ada dalam kandungan serta kami sekeluarga dijauhkan dari hal-hal buruk.

Di usia kehamilan sembilan bulan lebih sepuluh hari, saya melahirkan secara normal. Putra kami lahir dengan berat tiga setengah kilogram dan panjang lima puluh centi meter. Sehat, montok dan menggemaskan. Tidak kurang sesuatu apa pun seperti yang dikhawatirkan saya dan suami selama ini.

Yah, selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Percaya tidak percaya. Mitos itu memang hidup dan berkembang di sekitar kita. Semoga kita semua bisa berlaku bijak dalam menyikapinya. Sekali lagi, Good Bye Loli, moga kau tenang di alam sana. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun