Seruputlah dengan nikmat, kepulan kabut dalam cangkir teh-mu
Tuangkan sesendok gula kehidupan, gail-gail supaya padu
Hiruplah aroma dari kepulan yang membumbung itu
Akan kau dapati senyum simpul-tawa-riang bidadari bernama, Ibu!
Desember, entah kenapa selalu sajikan seluar rindu berbalut kabut
Refleksi dan resolusi bergumul seru dalam pikir buat semaput
Tapi, untuk semua kegagalan dan harapan tertunda itu, aku tidak takut!
Ada auman harimau menggelegar, hadir hilangkan kalut
"Nak, bangunlah! Singkirkan malas, ayo gantung selimut!"
Ah, Ibu! hatiku selalu saja jatuh
Pada kabut hangat yang merangkul dalam simpuh
Semangkuk uli panas selalu berhasil membuatku luluh
Januari, ku taruh harapan pada diri penuh
Sumedang, Desember 2021
-Menghirup aroma kabut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI